Wawancara Dengan Radio Delta FM Jakarta

Wawancara Dengan Radio Delta FM Jakarta

Kemarin Jumat, 13 April 2007, sekitar jam 16.45, saya dihubungi Radio Delta FM Jakarta yang ingin mewawancarai saya soal Kampanya Nasional : "jangan Bugil di depan kamera!".
Yang agak membuat saya surprise adalah, yang mewawancarai saya ternyata Mbak Ida Arimurti, wah ini dia penyiar radio favorit saya sejak jaman SMP. Dulu waktu sekolah SMP-SMA di Jakarta, saya ngefans banget sama mbak satu ini. Dia sangat terkenal ketika membawakan acara "Catatan Si Boy!".

Wuih...buat kamu-kamu yang pernah mengalami masa kejayaan sandiwara radio "Catatan Si Boy!" di era 80-an, pasti kenal dengan mbak Ida Arimurti. Dia berperan sebagai Inaya, adiknya si Boy yang diperankan Mas Epri (wah, apa kabar ya Mas Epri? Dulu sempat sering ketemu beliau waktu tahun 2002-2003, jamannya saya masih jadi penulis LUV dan Anak Gudang di RCTI)

Dan...wawancara itu berjalan pula dengan meriahnya. Sebenarnya saya udah pernah diwawancara Delta FM, pertama di tahun 2004 ketika buku saya yang ke 5 berjudul "Manusia tidak pernah Mendarat di Bulan, Grasindo 2004" di rilis. Kalau kamu sempat mampir ke Toko buku Gramedia dan kawan-kawannya, coba deh cari buku ini. Kata penerbit grasindo, buku ini udah dicetak ulang berkali-kali. Wah, saya malah gak tahu, soalnya jarang banget nemu buku saya ini di Toko buku, apa karena laris ya? hehehehe....yang jelas, saya selalu dapat royalty dari grasindo...so? Thanks Grasindo to support me to cruise in my life (halaaaahhhh!)

Mbak Ida Arimurti, masih seperti dulu suaranya, riang dan asyik banget. Dia tanya soal mengapa saya melakukan kampanye tersebut. Simple saja, saya ingin berbuat sesuatu untuk negeri ini (ceileeeeee!). Jujur saja, saya sangat risau dengan kegilaan anak muda jaman sekarang. Waktu dulu saya masih muda (halaaahhhhh..), jangan kan free sex, mau pacaran aja mesti mikir seribu kali. Dulu yang namanya ketemu cewek yang kita taksir aja udah senang banget, walaupun kita ngelihatnya dari jarak 20 meter!

Tapi gak tahu ya anak muda jaman sekarang. Ketika era reformasi dan kebebasan berpikir benar-benar kita raih. Ketika berbagai peralatan untuk mengekspresikan kegilaan menjadi hal-hal yang wajib kita miliki (handphone, handycam, MP4 Player dll). Dan gilanya, di tahun 2004 sampai sekarang, berkembang tren baru di kalangan anak muda : "Bikin FILM PORNO!"....arrgggggggggggggghhhh....

Saya mulanya mendapatkan rekaman (cuplikan-cuplikan video Sex - Porno) pada tahun 2005. Agak kaget juga melihat cuplikan awal, sebuah video klip yang menampilkan kegilaan anak-anak cewek berseragam SMA, disebuah ruangan kelas dan dengan beraninya mereka memperlihatkan (maaf) buah dadanya tanpa Bra! Wah? Pengalaman pertama disambung dengan pengalaman berikutnya, setelah itu puluhan rekaman video porno lainnya, yang dibuat dengan HANDPHONE kamera saya jadikan sebuah library, dan yang bikin saya 'nyesek', sebagian besar dilakukan anak-anak ABG, anak-anak SMA man! Gila...

Mulai 2006, saya dikagetkan dengan berbagai macam kasus rekaman video kamera (kebanyakan dengan menggunakan Handphone) yang saya catat mencapai 520 rekaman. Gilanya lagi, nggak hanya anak SMA, kini para bapak-bapak yang kita hormati yang berstatus Pegawai Negeri dan Anggota DPR ikut serta dalam pembuatan video Porno. Masih ingat kasus video mesum ME dan YZ kan? Saya masih geleng-geleng kepala, bagaimana bisa orang-orang "terhormat" dari sebuah Partai dan notabene adalah wakil rakyat malah dengan riang gembira membuat film porno dengan bintang mereka sendiri?

Kembali ke soal wawancara radio, sebenarnya saya kepingin ngomong banyak ke mbak ida Ari Murti - Delta FM. Bahwa fakta yang ada, setiap hari muncul 4-5 rekaman film sex amatir yang dibuat oleh anak muda di negeri ini. Sebagian besar berisi adegan sex yang dibuat atas dasar suka sama suka, beberapa berisi adegan Candid Camera (kamera tersembunyi) dan yang terakhir yang mulai lebih ekstrim, adegan perkosaan!

Aduh, 500 lebih cuplikan film porno Indonesia sudah saya miliki dan menjadi sebuah Bank Data yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Sebuah gejala yang luar biasa mengkhawatirkan. Jangan-jangan saya ketinggalan informasi? Jangan-jangan anak muda kita sudah membuat ribuan dan tanpa sengaja dan disengaja, disebarkan lewat jaringan internet, bluetooth, kios Ringtone HP hingga email-email kantor kita?

Jangan-jangan, sebentar lagi kita akan disuguhi rekaman adegan SEX anak-anak SMP? SD? atau kasus perkosaan yang dilakukan para pedofilia? Masihkah kita beranggapan bahwa kasus rekaman video Sex adalah hal main-main?

Atau, bayangkanlah, bahwa Anda, Saya, Kita, adik kita, Om Kita, Orang tua kita, pejabat, presiden, mentri, pak Haji, dan semua artis-artis TV kita akan berbondong-bondong menjadi pembuat video sex karena kecerobohan dan kebodohan kita sendiri?

Ayolah, kita bangkit dan lawan semua ini. mari Acungkan tangan kita ke atas, dan angkatlah Sumpah kita untuk menghentikan kegilaan ini . Mari berjanji :

" "DEMI MASA DEPAN KITA DAN INDONESIA YANG LEBIH BAIK, KAMI BERJANJI, TIDAK AKAN BUGIL DI DEPAN KAMERA!"


Salam

Sony Set 0818 935 046
Adi Prasetyo 0813 929 820 71
TV Lab Communications Indonesia

[Siapa saja yang satu visi dengan kami, silahkan menyebarkan email ini dan Logo Kampanye yang bisa anda ambil lewat situs http://tvlab.blogspot.com . Kami berencana menyebarkan kampanye ini sampai ke seluruh penjuru negeri. Membangkitkan semangat anak muda untuk melawan pornografi. Apabila Anda berminat bermitra dan membantu kami, silahkan email kami di tvlabcomm@gmail.com , blog : http://tvlab.blogspot.com atau hubungi kami di 0813 929 820 71 dengan Adi Prasetyo. Segala support yang anda berikan, akan menyelamatkan generasi kita, hari ini dan nanti]

Comments

medaling enjang said…
Mas Sony dan temen-temen...

saya new comer, dan tertarik dengan TV lab comm ini, terutama kampanye "jangan bugil di depan kamera".
Saya sangat prihatin dengan media telivisi yang sangat berpengaruh pada moral anak muda kita dengan adanya tayangan-tayangan sinetron yang menggambarkan kehidupan anak sekolah dengan adegan yang mengumbar aurat.
Saya kebetulan salah satu staff di sebuah sekolah di jakarta.
Saya usul buat mas sony dan teman-teman atau siapapun yang berkecimpung didunia TV, buatlah tayangan2 yang mendidik, bukan yang merusak moral bangsa. Karena kita semua yang bertanggung jawab terhadap nasib bangsa ini.

Thanks