Polemik Playboy Rasa Indonesia (2-Habis)

Polemik Playboy Rasa Indonesia (2-Habis)
Sudah Banyak yang Antre Memesan
(suaramerdeka.com)

MAJALAH Playboy, selain menampilkan gambar-gambar yang syur, ternyata juga berisi artikel humor, wawancara, gaya hidup, dan berita budaya. Banyak tokoh dunia yang pernah diwawancarai, antara lain, Jimmy Carter, Yasir Arafat, Muhammad Ali, Donald Trump, dan Steve Martin.

Pada bulan November 1976, kandidat presiden dari Partai Demokrat Jimmy Carter dalam wawancaranya dengan Playboy mengakui, ''Saya telah melihat banyak wanita dengan nafsu. Saya telah melakukan perzinahan dalam hati berkali-kali.''

Pernyataan tersebut kemudian menjadi kutipan terkenal dalam dunia jurnalistik Amerika, seperti dikutip oleh majalah Time, Newsweek, dan New York Time.

Selain kutipan audio Jimmy Carter, ada juga kutipan Yasir Arafat yang berbunyi, ''Saya pejuang kebebasan. Itu bukan saya yang mengatakan bahwa saya adalah pejuang kebebasan. Sebanyak 95%, termasuk mayoritas warga Israel dan sebagian besar orang Amerika, berkata bahwa Arafat adalah pejuang kebebasan.''

Dan kabar bakal hadirnya Playboy memang sangat dinanti oleh para penggemarnya di Indonesia.

Tak terkecuali dengan Rusli, pedagang tontonan syahwat yang mengaku mendapatkan pesanan dari pelanggannya untuk bisa memasok Playboy.

Dia mangkal di lantai 4 di sebuah lapak luas di hall pasar Glodog yang memang menjadi sentra industri perdagangan syahwat sejak lama. Dia mendengar kabar bakal beredar majalah tersebut dari pemberitaan di berbagai media massa. ''Saya dengar ada kabar itu, makanya saya sangat menantikan kehadiran majalah tersebut. Di samping saya penasaran seperti apa majalah itu nanti,'' kata Rusli.

Rusli boleh bersuka cita. Sebab, baginya, hanya keuntungan yang akan diperoleh dalam waktu singkat bila dia juga ikut berjualan majalah tersebut. ''Belakangan rata-rata 10 orang dalam sehari menanyakan majalah tersebut sudah ada atau belum.''

Karena tak ingin mengecewakan pelanggannya, Rusli pun sudah menyusun daftar inden peminta majalah tersebut. ''Ya kira-kira sudah ada 100 orang yang inden untuk bisa mendapatkan majalah tersebut,'' katanya.

Playboy Indonesia telah mendapatkan SIUP dari Departemen Perdagangan. Departemen ini memberikan izin karena tidak peduli atas isinya.

Ketua Dewan Pers yang juga mantan Rektor UGM Ichlasul Amal mengaku tidak tahu mengenai format Playboy yang akan terbit tersebut, apakah sama persis seperti di AS atau tidak sevulgar seperti majalah serupa di Indonesia. "Kalau dalam bayangan saya kok tidak vulgar. Kalau vulgar ya jangan dijual secara bebas.''

Menurut dia, Playboy tidak seluruhnya berbau cabul, sebab ada juga artikel-artikel yang baik. ''Saya pernah baca artikel mengenai future shock Alvin Toffler di Playboy,'' katanya.

Majalah ini akan diterbitkan pada Maret 2006. Bahkan, saat ini kantor perwakilannya sudah ada di sebuah wilayah Jakarta Selatan.

Sementara itu Direktur PT Velvet Silver Media yang mengedarkan majalah itu, M Ponti Carolus, bersikukuh tetap akan menerbitkan majalah khusus pria dewasa tersebut pada tahun ini, meski mendapat kecaman dari sejumlah pihak.

Ponti mengatakan tebal majalah versi Indonesia direncanakan 180-200 halaman dan dikemas secara khusus dilengkapi segel. Untuk edisi perdana, ia mengatakan, "Kami tidak akan memuat foto bugil. Jika nantinya memuat foto, itu pun foto selebritis dan tokoh Indonesia yang sesuai dengan bidangnya." Banyak orang beranggapan arus protes kelak malah menjadi semacam promosi gratis bagi Playboy.(Ali Imron Hamid,Cessnasari.pusdok SM-14t)

Comments