Fieldtrip ke TransTV - cerita lanjutan :)
Diambil dari cerita Chris Oetoyo (hi Chris, aku Copy paste ke sini ya?)
Re: [penulistangguh] catatan fieldtrip II
Hi semuanya...
udah pada tau dong, gimana serunya Fieldtripnya? Tapi sayang ya, banyak banget yang nggak ikut. Padahal kalo ikut semua....hm...pasti orang Trans pada ngeper dapet serbuan anak PT... hehehe...
BTW buat ngelanjutin cerita dari Amrizal berikut kisahnya...
Setelah ketemu sama mbak Hesti dari Transtv (Padahal mbak Hesti punya waktu cuman 15 mnt tapi berhubung banyaknya pertanyaan dan satu persatu disuruh nyeritain about naskah yang kami bawa, akhirnya jadi molor setengah jam....
Intinya, pihak Trans mau nampung kok naskah dari kita (Nggak tau sih kelanjutannya, hehehe...)
Dan secara nggak disangka-sangka, pada akhir penutupan presentasi, mbak Hesti ngasih job ke kita-kita. Wuih, senengnya.... trus ditanya sanggup berapa hari buat nyelesein naskah? Dan dengans lantangnya, aku jawab, SATU MINGGU! Wekekekek... sok berani banget ya...
Akhirnya kami sanggupin dan sekarang mbak Hesti nunggu naskah itu.
SEtelah selesai dari lantai 8 ketemu mbak Hesty, kamipun kembali ke kantin. Di sana kami beruanding lagi untuk mengadakan pertemuan selanjutnya. (Nah mungkin inilah yang membuat anak-anak yang ikutan Fieldtrip pada nggak sempet mosting buat milis ini) Soalnya waktu kami ditentukan sampe hari ini dan besok Rabu, naskah udah masuk ke Trans lewat mas Sonny...
Pertemuan selanjutnya, di masjid At_tin Taman mini. Kenapa kami sepakat memilih tempat itu. Mungkin mas Sonny bisa menajelaskan secara detail, hehehehe...
Pembicaraan tentang naskah, kami bahas bersama-sama. Waktu itu yang hadir ada 8 orang (Kalo nggak salah). Dia adalah Mas Sonny sendiri dan sang supir (Siapa tuh mas? hehehe ), Amrizal, Martinus, Lina, Lili, Kinkin, Meli. Kami sempat membahas tentang naskah, tapi kami nggak bisa ngapa-ngapain, soalnya banyak yang belum ......(aku edit ya..masih rahasia transtv nih)
Ditengah pusingnya kami (Ternyata ngerjain proyek anak lebih pusing ya?) perut kami tiba-tiba keroncongan minta diisi. Dan atas akal briliannya mas Sonny, kami turun ke bawah, mendatangi pesta pernikahan (Entah siapa) dengan bermodalkan amplop yang diisi uang seperlunya hehehe.... kamipun masuk dan makan sepuasnya. Hard Chicken Buffet berapa ya sekarang? Hehehe dan kami puas serta kenyang.... hihihi penulis tangguh yang bermuka tembok (Mungkin ada yang punya ide buat membahas ini di skenario?) hihihihi...
Udah akh, kok jadi ngelantur.
BTW intinya adalah, kami berenam orang, diharuskan membuat konsep "Lazy Town" yang udah jadi dan Rabu besok harus di setor.
Nah mari kita berdoa sama-sama, semoga proyek ini gol dan teman-teman PT yang kemaren nggak sempet ikut karena adanya kesibukan lain, bisa gabung di tim kreatif nantinya. Soalnya banyak penulis anak di sini kan? Halo Glory? Kapan mendongeng lagi di Gramed Matraman? Nurayati, si pencetak banyak buku anak, mbak Martini, si penerjemah cerita anak yang namanya sering nongol di Majalah Bobo dan yang lainnya...
Ayo maju terus penulis tangguh, jangan sia-siakan waktu untuk berprestasi (halah!)
salam tangguh,
Chris Oetoyo
Re: [penulistangguh] catatan fieldtrip II
Hi semuanya...
udah pada tau dong, gimana serunya Fieldtripnya? Tapi sayang ya, banyak banget yang nggak ikut. Padahal kalo ikut semua....hm...pasti orang Trans pada ngeper dapet serbuan anak PT... hehehe...
BTW buat ngelanjutin cerita dari Amrizal berikut kisahnya...
Setelah ketemu sama mbak Hesti dari Transtv (Padahal mbak Hesti punya waktu cuman 15 mnt tapi berhubung banyaknya pertanyaan dan satu persatu disuruh nyeritain about naskah yang kami bawa, akhirnya jadi molor setengah jam....
Intinya, pihak Trans mau nampung kok naskah dari kita (Nggak tau sih kelanjutannya, hehehe...)
Dan secara nggak disangka-sangka, pada akhir penutupan presentasi, mbak Hesti ngasih job ke kita-kita. Wuih, senengnya.... trus ditanya sanggup berapa hari buat nyelesein naskah? Dan dengans lantangnya, aku jawab, SATU MINGGU! Wekekekek... sok berani banget ya...
Akhirnya kami sanggupin dan sekarang mbak Hesti nunggu naskah itu.
SEtelah selesai dari lantai 8 ketemu mbak Hesty, kamipun kembali ke kantin. Di sana kami beruanding lagi untuk mengadakan pertemuan selanjutnya. (Nah mungkin inilah yang membuat anak-anak yang ikutan Fieldtrip pada nggak sempet mosting buat milis ini) Soalnya waktu kami ditentukan sampe hari ini dan besok Rabu, naskah udah masuk ke Trans lewat mas Sonny...
Pertemuan selanjutnya, di masjid At_tin Taman mini. Kenapa kami sepakat memilih tempat itu. Mungkin mas Sonny bisa menajelaskan secara detail, hehehehe...
Pembicaraan tentang naskah, kami bahas bersama-sama. Waktu itu yang hadir ada 8 orang (Kalo nggak salah). Dia adalah Mas Sonny sendiri dan sang supir (Siapa tuh mas? hehehe ), Amrizal, Martinus, Lina, Lili, Kinkin, Meli. Kami sempat membahas tentang naskah, tapi kami nggak bisa ngapa-ngapain, soalnya banyak yang belum ......(aku edit ya..masih rahasia transtv nih)
Ditengah pusingnya kami (Ternyata ngerjain proyek anak lebih pusing ya?) perut kami tiba-tiba keroncongan minta diisi. Dan atas akal briliannya mas Sonny, kami turun ke bawah, mendatangi pesta pernikahan (Entah siapa) dengan bermodalkan amplop yang diisi uang seperlunya hehehe.... kamipun masuk dan makan sepuasnya. Hard Chicken Buffet berapa ya sekarang? Hehehe dan kami puas serta kenyang.... hihihi penulis tangguh yang bermuka tembok (Mungkin ada yang punya ide buat membahas ini di skenario?) hihihihi...
Udah akh, kok jadi ngelantur.
BTW intinya adalah, kami berenam orang, diharuskan membuat konsep "Lazy Town" yang udah jadi dan Rabu besok harus di setor.
Nah mari kita berdoa sama-sama, semoga proyek ini gol dan teman-teman PT yang kemaren nggak sempet ikut karena adanya kesibukan lain, bisa gabung di tim kreatif nantinya. Soalnya banyak penulis anak di sini kan? Halo Glory? Kapan mendongeng lagi di Gramed Matraman? Nurayati, si pencetak banyak buku anak, mbak Martini, si penerjemah cerita anak yang namanya sering nongol di Majalah Bobo dan yang lainnya...
Ayo maju terus penulis tangguh, jangan sia-siakan waktu untuk berprestasi (halah!)
salam tangguh,
Chris Oetoyo
Comments