Chasing for Mbah Maridjan Merapi - Goodmorning Team!


Mengejar Maridjan

Kemarin, tanggal 21 juli 2007, saya dapat kontak dari Mbak Herti Purba, bahwa Tim Good Morning sudah sampai di Jogja. Kebetulan hampir setiap hari saya kontak dengan beliau, yah sekedar bersapa silaturahmi atau membicarakan beberapa rancangan program yang saat ini sedang dipresentasikan di transtv. Tapi permintaan Mbak Herti kemarin agak ngagetin, tim good morning yang kebetulan ada di Jogja ditugaskan untuk meliput kegiatannya mbah Maridjan. And you Know all the things about maridjan?

Yes you are right! Maridjan is "Juru Kunci Gunung Merapi!"


Jam 9 pagi, tim good morning yang dipimpin mas Tommy sampai di AMIKOM. Sekedar informasi, Amikom adalah sekolah tinggi komputer yang berada di kawasa Ringroad utara, seberang Universitas Pembangunan Nasional Jogjakarta. AMIKOM dipimpin oleh Pak Suyanto, salah seorang yang sangat saya kagumi (karena kesantunan beliau dan kehebatannya memimpin 30 perusahaan), yang juga menjadi komisaris utama RBTV dan Retjo Buntung Group. Pak Suyanto ini seorang penulis produktif yang sudah menulis 14 buku, rekan-rekan bisa menemuinya di http://www.msuyanto.com.

Kembali ke acara pertemuan pagi. Kita meeting sebentar, dan bergabunglah teman dari RBTV, Joko Badeg, produser acara "Lintas Batas" dan Mbak Dessy Danarti dari Andi Publisher. Ada beberapa masukan dari Joko Badeg, bahwa Mbah Maridjan sekarang agak sensitif dan nggak sembarangan mau menerima wartawan. Konon, Mbah Maridjan merasa tidak nyaman karena banyaknya berita-berita miring yang mengatakan bahwa Mbah Maridjan sekarang jadi Selebritis, ngetop setelah iklan Kuku Bima TL dan beberapa orang yang menuduh (kejem banget ya?) mbah maridjan jadi komersil.

Padahal sumpah banget teman, mbah maridjan itu jauh dari gambaran negatif orang-orang yang salah memandangnya. Rekan-rekan tahu kan, kalau honor dia jadi bintang iklan Kuku Bima bersama Rieke Diah Pitaloka itu malah dibagikan secara rata ke seluruh penduduk di 3 dusun daerah Kinah Rejo Cangkringan Merapi. Hari gini ada orang bagi-bagi honor ke orang lain?

Oke lah, kita kembali ke meeting pagi di Amikom.

Mendengar beberapa masukan dari Joko Badeg, rekan Tommy GoodMorning mau memaklumi, tetapi kita mencoba tetap naik ke merapi untuk bertemu mbah Maridjan. Paling nggak, membantu tim goodmorning untuk bisa bertemu narasumber yang dikejar, mencoba dengan berbagai macam cara walaupun kemungkinan untuk mewawancarai dan merekam mbah maridjan kecil sekali.

Lalu kami segera naik ke Merapi. Perjalanan hanya ditempuh dalam tempo 1 jam kurang. Merapi dan Jogja tuh deket banget, jadi kalau gunung itu meledak, yah sudahlah, Hujan Abu sewaktu-waktu bisa jatuh ke kota yang indah ini.

Sampai di dusun Kinah Rejo, kediaman mbah maridjan, kami segera bersiap menemui orang nomor 1 di merapi itu. Tapi ternyata, mbah maridjan lagi naik gunung. Tuh Simbah Tua memang punya hobi jalan-jalan ke pendopo merapi yang letaknya dekat dengan puncak - daerah Kendit. Kata sedulure mbah Maridjan, si jagoan kita itu sedang menyiapkan acara labuhan.

Sedikit cerita tentang labuhan, disetiap tahun, kraton jogjakarta menyelenggarakan acara labuhan, berupa acara memberikan sajen, sesembahan ke 3 titik wilayah di jogja dan solo. Titik pertama di Pantai parangkusumo, titik sajen ke dua di gunung Merapi dan yang terakhir di Gunung Lawu Solo. Gunanya, selain berfungsi sebagai upacara tradisi adat, simbol hubungan manusia dan 'dunia lain', acara labuhan adalah agenda wisata tahunan yang sangat unik di Jogja. Event tahunan Kraton Jogjakarta ini salah satu puncak tradisi terbesar selain perayaan sekaten - grebeg maulud. Nah, nilai spektakulernya adalah ketika acara labuhan itu diselenggarakan di puncak gunung merapi. Dan asal tahu saja, merapi sekarang sedang aktif kembali, tapi acara labuhan tetap harus dilaksanakan, walaupun gunungnya akan ambrol sekalipun :).

Mbah Maridjan akhirnya turun dari acara 'hiking' di puncak merapi. Kami akhirnya diterima di rumahnya yang sederhana. Dan sudah ada sekitar 10 tamu yang menunggu bertemu dengan si mbah ini. Walahhhhh...

Kata orang-orang di sekitar Kinah rejo, tamunya si mbah marijan ini jumlahnya ratusan setiap hari, kebayangkan kalau si Mbah Maridjan ini orang yang sangat super sibuk?

Lalu tiba giliran kami untuk ngobrol, Mbah Maridjan ternyata orang yang super lucu. Dia bisa ngebanyol kenapa dia nggak suka pake Handphone. Alasannya sederhana, "Males mencet nomor-nomor HP!" Kita ngobrol cukup lama, ngalor ngidul, untungnya rekan kita Joko Badeg termasuk orang yang klop dengan si mbah. Tapi ya itu tadi, kita sama sekali nggak bisa merekam Mbah maridjan, jangankan merekam video, merekam foto saja, si mbah nggak mau! Walah...

Padahal, sumpah! Mas Tommy dan rekan kameramen GoodMorning udah siap-siap 'ON CAMERA!'. Tapi akhirnya mereka mencoba bersabar dan tidak melakukan perekaman. Ya itu tadi, kita memang nggak bisa sembarangan mewawancarai mbah Maridjan, dibutuhkan sebuah pendekatan kultur dan kesabaran, bahwa kita sedang berhadapan dengan orang yang menjadi buah bibir di seantero dunia, sang Maridjan, si Jujur Pemberani dari Gunung Merapi.

Tapi sumpah mati, kami puas banget ngobrol dengan beliau. Dan kami akan datang lagi ke Merapi tanggal 14 Agustus besok, karena si Mbah Maridjan ternyata menjadi pimpinan upacara Labuhan. Nah, di moment ritual labuhan itu,si mbah bersedia dan membuka pintu untuk diwawancarai dan direkam.

Dan pulanglah kami ke kota Ngayogyakarta Heaveningrat. Membawa sebuah cerita menarik dan rencana naik gunung Merapi kembali Bulan Depan!

jadi? Ada yang mau ikut?

Salam

Sony Set
http://tvlab.blogspot.com

Comments

administrator said…
wahhhh.... andai punya duit, mau juga tuh ikut... pasti seru. tapi rada-rada serem ya.. soalnya [pasti banyak mistiknya gitu. goodluck deh utk yg mo berangkat.