Black Side of Valentine Day
Valentine. Hmm, so pasti semua orang di dunia tahu itu apa. Emangnya apaan sih tuh? Makanan ya?bukan.. minuman?bukan juga. Trus apa dong? Itu nama hari peringatan. Oo peringatan kemerdekaan?Yup!!
Valentine itu hari peringatan kemerdekaan tapi bukan kemerdekaan negara dan bangsa loh. Itu hari dimana kita (manusia di bumi ini) merayakan kemerdekaan untuk menyatakan rasa sayang kita. Kita merdeka artinya, kita bebas mengungkapkan rasa sayang kita dalam bentuk apapun di hari valentine.
Kalo diperhatiin, menjelang bulan februari berbagai pusat perbelanjaan seperti toko buku dan pasar swalayan sudah menawarkan barang-barang yang berhubungan dengan valentine. Warna merah, pink, dan ungu serta berbagai macam bingkisan seperti cokelat,bunga,kartu,kalung,dan cincin seakan sudah menjadi ”santapan wajib ada” pada saat valentine tiba.
Valentine yang kita kenal sebagai hari kasih sayang ini dipakai sebagai ajang untuk menyatakan rasa sayang kita baik ke ortu,temen,dan pacar. Hari valentine bener-bener hari yang penuh cinta apalagi buat pasangan muda yang lagi kasmaran. Namun selain hal-hal yang indah terdapat juga yang buruk dalam perayaan ini. Ngga semuanya sih tapi cukup mengiris hati orang yang mengetahuinya. Valentine yang seharusnya diisi dengan hal yang positif, telah diberi ”bumbu”negatif oleh beberapa pihak atas nama cinta. Mo tahu caranya? SEKS. Yup! Ada pihak-pihak yang mengambil kesempatan di hari valentine untuk memuaskan hasratnya.
Sangat disayangkan, banyak perempuan ”rapuh”di hari valentine. Mungkin ini disebabkan karena begitu manisnya perlakuan dan hadiah yang diberikan sang pacar atau gebetan. Para wanita ini dengan mudah memberikan segala yang dia punya termasuk badan dan keperawanannya.
”Everything i do, i do it for him” mungkin telah menjadi motto hidup ”dadakan” para wanita yang sudah dibutakan oleh suasana hari velentine. Alhasil?JREEENNG!!Kebobolan deh!
Cck..cck..cck..menyedihkan sekali melihat hal itu. Seharusnya velentine dirayakan sebagai hari kasih sayang yang bener-bener tulus dan murni. Tidak ditambah dengan nafsu yang menghancurkan inti perayaan valentine tersebut. Valentine yang kita kenal dengan nuansanya yang serba pink,red,dan purple juga mempunyai nuansa ”black”, black side of valentine. Sisi hitam valentine ini jangan sampai menimpa kita ya!
Maka dari itu semua, bagi para perempuan marilah lebih bersikap bijaksana dan hati-hati. Rasa sayang bukan menjadi alasan untuk menghancurkan hidupmu. Ingat saja, apa yang kalian tentukan dan lakukan hari ini mempengaruhi kehidupanmu di hari esok.
Josephine Mei
penulis dan aktivis JBDK
Mahasiswa GS Fame Jakarta
Valentine itu hari peringatan kemerdekaan tapi bukan kemerdekaan negara dan bangsa loh. Itu hari dimana kita (manusia di bumi ini) merayakan kemerdekaan untuk menyatakan rasa sayang kita. Kita merdeka artinya, kita bebas mengungkapkan rasa sayang kita dalam bentuk apapun di hari valentine.
Kalo diperhatiin, menjelang bulan februari berbagai pusat perbelanjaan seperti toko buku dan pasar swalayan sudah menawarkan barang-barang yang berhubungan dengan valentine. Warna merah, pink, dan ungu serta berbagai macam bingkisan seperti cokelat,bunga,kartu,kalung,dan cincin seakan sudah menjadi ”santapan wajib ada” pada saat valentine tiba.
Valentine yang kita kenal sebagai hari kasih sayang ini dipakai sebagai ajang untuk menyatakan rasa sayang kita baik ke ortu,temen,dan pacar. Hari valentine bener-bener hari yang penuh cinta apalagi buat pasangan muda yang lagi kasmaran. Namun selain hal-hal yang indah terdapat juga yang buruk dalam perayaan ini. Ngga semuanya sih tapi cukup mengiris hati orang yang mengetahuinya. Valentine yang seharusnya diisi dengan hal yang positif, telah diberi ”bumbu”negatif oleh beberapa pihak atas nama cinta. Mo tahu caranya? SEKS. Yup! Ada pihak-pihak yang mengambil kesempatan di hari valentine untuk memuaskan hasratnya.
Sangat disayangkan, banyak perempuan ”rapuh”di hari valentine. Mungkin ini disebabkan karena begitu manisnya perlakuan dan hadiah yang diberikan sang pacar atau gebetan. Para wanita ini dengan mudah memberikan segala yang dia punya termasuk badan dan keperawanannya.
”Everything i do, i do it for him” mungkin telah menjadi motto hidup ”dadakan” para wanita yang sudah dibutakan oleh suasana hari velentine. Alhasil?JREEENNG!!Kebobolan deh!
Cck..cck..cck..menyedihkan sekali melihat hal itu. Seharusnya velentine dirayakan sebagai hari kasih sayang yang bener-bener tulus dan murni. Tidak ditambah dengan nafsu yang menghancurkan inti perayaan valentine tersebut. Valentine yang kita kenal dengan nuansanya yang serba pink,red,dan purple juga mempunyai nuansa ”black”, black side of valentine. Sisi hitam valentine ini jangan sampai menimpa kita ya!
Maka dari itu semua, bagi para perempuan marilah lebih bersikap bijaksana dan hati-hati. Rasa sayang bukan menjadi alasan untuk menghancurkan hidupmu. Ingat saja, apa yang kalian tentukan dan lakukan hari ini mempengaruhi kehidupanmu di hari esok.
Josephine Mei
penulis dan aktivis JBDK
Mahasiswa GS Fame Jakarta
Comments