Digital Publishing : Kemana kita Melangkah?
Digital Publishing : Kemana kita Melangkah?
Seorang teman bertanya, mengapa saya jarang mengupdate tulisan tentang digital publishing akhir-akhir ini? Wah, jujur saja, saya sedang belajar mengamati perubahan besar di dunia digital publishing yang membuat saya harus menyimpan banyak energi dan tumpukan pekerjaan yang harus pelan-pelan untuk dijelaskan. Sejak Steve Jobs meninggal 2 minggu yang lalu, terjadi perubahan besar-besaran yang dilakukan para pelaku industri digital publishing yang konsentrasi di gadget IPAD dan Android. Sekarang muncul sebuah sistem digital publishing dengan menggunakan format InDesign yang jauh meninggalkan format jenis lama seperti bentuk EPUB, PDF maupun bentuk yang kita kenal dalam 1-2 tahun terakhir.
Lho? Terus format apa yang sedang booming sekarang? Sadarkah teman, format digital publishing terkini baru diluncurkan sejak maret 2011 dengan format .indd. Format ini sempat menjadi 'huru-hara' dikalangan penerbitan digital, karena diyakini mampu menggeser kekuatan format 'kuno' yang sudah berusia 4 tahun. Format 'kuno' PDF, HTML dan EPUB, diyakini tidak interaktif dan fleksibel didalam mengakomodir konten tulisan dan multimedia dalam bentuk Buku Elektronik terkini.
Bagaimana dengan format aplikasi program? Ini jenis yang berbeda. Kalau di PC, kita mengenal format aplikasi berjenis EXE, maka di IPAD kita mengenal dengan format .IPA dan di Android dengan format .APK, maka sebenarnya format ini lebih cocok kepada developer pengembang software perangkat mobile.
Lalu untuk penerbit menggunakan format seperti apa? Standar baru yang berusia baru setengah tahun, menuju ke arah format penerbitan In Design. Dan ini adalah sebuah revolusi, karena format In Design juga masuk ke berbagai sistem operasi dari Windows, Android, IOS dan Windows Mobile.
Seperti apa jenis format In Design? Kalau teman-teman mengamati aplikasi Indesign Viewer di Ipad maupun Android Pad, Anda akan merasakan bentuk kenikmatan membaca model terbaru dan sangat menyenangkan. Oleh industri digital, cara ini disebut membaca ala Flipbook. Tapi bukan sekedar Flipbook yang kita kenal. Yang membuat kita seolah-olah merasakan pengalaman membaca buku yang nyaman lewat tablet. Flipbook yang diperkuat teknologi InDesign jauh lebih komplit dan lebih menyenangkan dibandingkan sistem baca WEB Browser yang serba di 'SCROLLing'
Lalu, apa hubungannya dengan meninggalnya Steve Jobs? Tahukah anda, sistem flipbook terkini justru dikembangkan oleh ADOBE System, perusahaan diluar APPLE INC, yang menciptakan software terkenal seperti PhotoShop dan Flash. Sementara Apple berusaha menyempurnakan OS dalam IPAD, Adobe berhasil memberikan solusi dahsyat yang membuat orang/pengguna IPAD menyambut solusi Indesign. Dahsyatnya, sebenarnya Indesign dibangun berdasarkan arsitektur FLASH. Dan anda pasti pernah mendengar bahwa APPLE tidak memperbolehkan FLASH dijalankan di gadget mereka karena dengan alasan FLASH boros listrik. Tiba-tiba saja ADOBE malah mengeluarkan teknologi InDesign yang justru bisa berjalan di IPAD dan ANDROID! Dan gosipnya, Steve Jobs marah luar biasa, karena Adobe berhasil memecahkan kunci larangan menjalankan aplikasi FLASH pada IPAD.
Anda bingung dengan tulisan ini? Silah buka link http://www.adobe.com/products/indesign.html
Anda akan mengerti dengan maksud saya, betapa kita sedang menghadapi perubahan luar biasa di bidang penerbitan digital. Beberapa waktu yang lalu, saya mengurus sertifikasi developer IOS untuk Mobile IPAD dan Iphone yang hanya bisa dilakukan di singapore. Dengan modal sertifikasi developer tersebut, saya berhasil masuk ke 'jeroan' situs http://www.apple.com di bagian developer center. Begitu banyak rancangan Apple yang tertunda dan dikalahkan dengan telak oleh ADOBE. Dan ini sebuah pertarungan teknologi yang membuat sebagian orang merasa deg-degan, apakah APPLE era setelah Steve Job akan menjadi sistem terbuka yang mudah dimodifikasi dan diubah seperti layaknya OS Windows?
Sejak Maret 2011, pertarungan sengit antar developer Digital dengan APPLE terjadi karena APPLE mengeluarkan berbagai macam peraturan yang membatasi kerja para pembuat program. Dari sekedar masalah sertifikasi hingga standar penerbitan digital. Namun ADOBE, salah satu raksasa software di dunia berhasil memenangkan pertarungan itu dengan mengeluarkan sebuah konsep digital Publishing yang selama ini dikunci oleh APPLE.
Adobe berhasil mengeluarkan sebuah format baru. Dan saya dengan gembira menyambut kehadiran teknologi tersebut. Insya Allah, mulai awal Nopember, saya akan berkeliling kota untuk memperkenalkan teknologi ini ke berbagai komunitas dan kalangan media massa di Indonesia. Saya akan menjelaskannya dari sistem tertutup APPLE hingga sistem terbuka ANDROID.
Dan percayalah, Anda harus mulai bersiap dengan kehadiran format baru ini. Skeptis? hmmmm...menunggulah di tempat yang sunyi dan perhatikan teknologi ini sedang berlari. :)
Sony Set
JBDK
http://tvlab.blogspot.com
Penerbitan besar yang sudah masuk dengan sistem In Design di Dunia baru sekitar 50 perusahaan
diantaranya :
WIRED, TIME, BBC, CNN, Cosmopolitan, National Geographic....
...dan tidak ada satupun perusahaan dari Indonesia..
Comments
Tapi saya yakin, ini sistem masa depan. Karena inDesign menggunakan teknologi CrossPlatform yg mampu berjalan di iOS dan Android. Epub dan sebagainya saya menganggap sebagai format lama. Itu pandangan saya. karena yg dibutuhkan oleh user sekarang format interaktif yg lebih menarik. Saya rasa, ePub agak keteteran di masalah ini.
Saya bilang bahwa kita sedang menuju era perubahan. Siap atau tidak siap. Sistem inDesign sangat menjanjikan. Jadi?
Kita lihat saja perkembangannya di 2012.
Salam
Sony Set
iOS Android Developer