JBDK : Teen Dating Violence - About to Lunch!



Rekan JBDKners,

Sebentar lagi, buku "Teen Dating Violence - JBDK! Series" akan hadir di tengah-tengah Anda. Buku ini mengupas permasalahan kekerasan dalam masa berpacaran usia remaja. Sebagai wujud pembuktian aplikasi gerakan JBDK! untuk Anak Muda Indonesia.

Buku ini akan diterbitkan oleh penerbit Kanisius Jogjakarta dan dibuat dengan pendekatan remaja, tetapi sangat renyah dibaca untuk semua kalangan.

Terimakasih untuk pak Heru P. Kasidi dari KemenePP untuk komentarnya. Nah, sebelum anda sempat membaca isi buku ini kelak, Anda bisa mendapatkan gambaran sekilas, bagaimana wacana sederhana Dating Violence yang telah saya tulis.

Salam
Sony Set

Mas Soni,


tidak perlu minta endorsement. pasti anda guyon.

selamat atas karya yang baik. mudah2an banyak remaja kita yang terlindungi dengan adanya buku ini. komentar saya adalah seperti ini:

"Buku ini merupakan sumber informasi yang sangat baik untuk remaja dan para orang tua. Banyak remaja dan orang dewasa yang tidak mengetahui fenomena yang berkembang, bahkan sangat naïf tentang persoalan yang semakin marak seperti Dating Violence. Banyak remaja yang sedemikian lugunya dan tidak punya bekal, sangat mudah terjerumus dan terperangkap dalam masalah yang dapat membelokkkan masa depan mereka ke arah yang buruk. Banyak orang tua tidak mendapat bekal dan pendidikan tentang masalah seperti Dating Violence ini, karena nenek kakek menganggap tabu atau memang tidak punya pengetahuan. Akibatnya mereka menjadi naïf, tidak peduli dan secara langsung maupun tidak membiarkan anak-anak mereka masuk dalam masalah yang cukup gawat ini.

Perubahan jaman terutama dengan adanya revolusi teknologi informasi tidak diantisipasi dengan baik oleh masyarakat kita, sehingga yang buruk-buruk tidak dapat ditangkal dengan baik. Akibatnya, seperti yang kita lihat. Bahkan setelah kejadiannay timbul dan berkembang, tidak juga mengantisipasi dengan baik. Paradigma lama dari para orang tua, seharusnya berubah sehingga atisipatif terhadap perubahan sosial. Nilai dan budaya dari luar yang masuk ke Indonesia tidak selalu dimaksudkan untuk kebaikan, dan agaknya kita sudah masuk perangkap.


Buku ini kalau dibaca dengan lengkap, bisa menambah kesiapan para orang tua untuk melindungi anak-anak dan yang penting memberikan kesiapan pada anak-anak untuk bertahan dari tantangan yang luar biasa besarnya untuk mereka. Untuk remaja, buku ini penting untuk memahami apa yang sedang terjadi pada diri kalian. Kalau remaja menjadi semakin “gaul”, hendaknya juga semakin banyak pengetahuannya termasuk tentang Dating Violence. Jangan sampai “gaul” tapi kemudian harus menanggung akibat fatal, hanya karena ketidak-tahuan. Demikian juga untuk bapak ibunya remaja, kalau modern ya anaknya harus dikasih bekal yang cukup untuk bertahan di belantara kemajuan jaman.

Buku ini patut dibaca dan penulisnya patut mendapat penghargaan."


Salam,



Heru kasidi

Asisten Deputi, Bidang Perlindungan Anak
Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan

Comments

Anonymous said…
Batang, Medio Ramadhan 1429 H.



Buat Mas Sony Set

koordinator JBDK

di Jogjakarta





Assalamu'alaikum wr. wb.



Apa kabar Mas? Semoga baik-baik saja dalam lindungan yang Maha Kuasa dan selalu diberi kekuatan dalam mengawal gerakan "Jangan Bugil di Depan Kamera (JBDK)". Sebenarnya semenjak awal saya mendukung gerakan JBDK, tetapi hanya tercetus dalam hati kecil, hanya dalam batin, tetapi belum bisa berbuat apa-apa karena memang belum menemukan formula seperti apa harus mendukung gerakan moral ini.

Saya jadi teringat Sabda Nabi Muhammad SAW, yang menyuruh kita untuk melawan segala bentuk kemunkaran yang terjadi di sekeliling kita dengan tangan (kekuasaan), lidah (ucapan/ nasehat) dan hati. Tetapi cara ketiga inilah yang dikatakan Nabi sebagai selemah-lemah iman. Dan inilah yang selama ini saya alami. Menyaksikan kemaksiatan di sekeliling, tapi cuma bisa ngelus dada, prihatin dan membatin. Akhirnya saya menimbang diri, ingin berpartisipasi menghidupkan gerakan JBDK, sesuai kapasitas saya, yakni lewat kata (tulisan). Ya, dengan anugerah pemberian Tuhan kemampuan menulis inilah saya bisa mendukung JBDK. Mudah-mudahan Gusti Allah memberi kemudahan pada kita, amin.

Maka melalui catatan ini saya sumbangkan sebuah sajak berjudul "Ikrar Sang Iblis", saya dedikasikan untuk gerakan JBDK, dan rencananya juga ingin saya jadikan Prolog untuk novel saya berjudul "Setan-Setan Cinta", Insya Allah.

Terserah Mas Sony, sajak itu mau diapakan, boleh diambil semua, dicuplik mungkin, ... yang penting bertujuan untuk menyadarkan masyarakat agar kembali pada keimanan. Sajak tersebut sebenarnya hanya "pengendapan" terhadap ayat-ayat suci dan hadits Nabi. Bagi yang telah terbiasa membaca Al Qur'an dan Hadits Nabi pasti akan menemukan titik temu semacam itu, bahwa titik pangkal kesesatan manusia adalah karena abai terhadap peringatan Gusti Allah dan Rasulullah, dan mereka lebih condong memilih Iblis sebagai pemimpin, padahal sudah jelas bahwa Iblis dan bala tentaranya (setan) ditakdirkan untuk menggoda manusia, apapun jenis kelamin dan kedudukannya. Setan akan senantiasa mengintai manusia dari sudut pandang yang tepat kemudian membidiknya secara jitu dan menikam dari belakang.

Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selamat dari tikaman sang iblis.

Terima kasih Mas Sony, yang berkenan membaca catatan ini. Lain waktu bisa disambung, Insya Allah.

Segala kekhilafan mohon dimaafkan.



Wassalamu'alaikum wr. wb.




Kawe Shamudra