Penulis Naskah "American Idol" Protes Upah Rendah
diambil dari link ini
SUARA PEMBARUAN DAILY
Penulis Naskah "American Idol" Protes Upah Rendah
[LOS ANGELES] Para penulis naskah cerita Hollywood yang tergabung dalam Writers Guild of America memprotes tayangan American Idol, yang ditayangkan oleh jaringan televisi Fox, pada Rabu (16/7). Aksi protes dilakukan karena pihak Fox memberikan upah yang sangat rendah kepada para penulis naskah dan pembuat ide cerita.
Aksi protes yang dilakukan oleh Writers Guild of America (WGA), seperti yang dilansir Reuters, dimulai sehari sebelum pelaksanaan Truth Tour untuk mencari para finalis dari Los Angeles ke San Francisco. Sebanyak 50 peserta termasuk penulis cerita dan para penghibur ikut dalam tur tersebut.
Akibat aksi yang dilakukan oleh WGA, kelompok serikat buruh akhirnya bermusuhan dengan para produser di beberapa program acara reality show. Permusuhan terjadi karena adanya perbedaan persepsi mengenai kontrak kerja antara jaringan televisi Fox dengan WGA.
Khusus untuk kasus program acara American Idol, WGA meminta pihak Fox lebih menghargai hasil kerja para penulis naskah dan cerita. Seharusnya upah yang diberikan kepada mereka sesuai dengan jam kerja yang tanpa batasan tersebut. Berdasarkan laporan yang diterima WGA, para penulis naskah dan ide cerita tidak mendapat uang lembur atau gaji yang sesuai. Fakta tersebut jelas melanggar hukum perburuhan di California.
WGA yang berdiri sejak 2005 lalu merupakan wadah untuk melindungi para penulis naskah dan cerita dalam program reality show, editor, dan penulis skenario. Wakil Direktur Utama WGA David Weiss menuturkan, upah yang diberikan pada seorang pembuat naskah cerita untuk program acara televisi harus sama dengan penulis pada umumnya.
"Pola kerja para penulis baik itu untuk acara televisi, radio, film, atau buku sama-sama berat. Mereka harus meluangkan waktu berjam-jam untuk mencari ide. Jadi, hasil karya mereka wajib dihargai," kata Weiss.
Sementara itu, menanggapi aksi protes dari WGA, wakil dari FremantleMedia, sebuah perusahaan yang menjadi produser dari American Idol dan Fox, tidak bersedia memberikan komentar apa- apa. Secara umum, pihak FremantleMedia menyangkal tuduhan yang diberikan WGA. Ditegaskan, semua pekerja yang tergabung dalam acara American Idol dibayar sesuai standar. Bahkan para penulis cerita dan naskah juga diberikan upah yang sama dengan para penulis cerita lainnya.
Seorang mantan asisten produksi American Idol, Justin Buckles (29) mengatakan, jam kerjanya sekitar 15 sampai 20 jam sehari. Justin bertugas sebagai pembuat dan pembawa naskah dari presenter American Idol, Ryan Seacrest. Upah kotor yang diterimanya untuk satu jam kerja sebesar US$ 4,50.
" Saya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan yang memeras tenaga tersebut. Upah dan jam kerjanya sangat tidak sesuai," ujar Justin.
Sebelumnya, pada April 2008 sebanyak 12 pekerja dari program acara American Idol mengeluhkan upah yang kecil ke bagian California Division of Labor Standards Enforcement (bagian perburuhan di California). Berdasarkan laporan para pekerja, upah yang diterima sebesar US$ 500.000 per bulan tanpa uang lembur.
Fakta ketidakadilan yang terjadi di kalangan pekerja American Idol kelihatan sangat timpang dengan citra besar acara nomor satu di dunia tersebut. Terlebih lagi American Idol menduduki peringkat teratas di rating televisi. Bahkan, pada akhir musim panas ini American Idol berhasil meraup keuntungan sampai US$ 28 juta untuk sekali tayang di sebuah negara di dunia. [EAS/U-5]
SUARA PEMBARUAN DAILY
Penulis Naskah "American Idol" Protes Upah Rendah
[LOS ANGELES] Para penulis naskah cerita Hollywood yang tergabung dalam Writers Guild of America memprotes tayangan American Idol, yang ditayangkan oleh jaringan televisi Fox, pada Rabu (16/7). Aksi protes dilakukan karena pihak Fox memberikan upah yang sangat rendah kepada para penulis naskah dan pembuat ide cerita.
Aksi protes yang dilakukan oleh Writers Guild of America (WGA), seperti yang dilansir Reuters, dimulai sehari sebelum pelaksanaan Truth Tour untuk mencari para finalis dari Los Angeles ke San Francisco. Sebanyak 50 peserta termasuk penulis cerita dan para penghibur ikut dalam tur tersebut.
Akibat aksi yang dilakukan oleh WGA, kelompok serikat buruh akhirnya bermusuhan dengan para produser di beberapa program acara reality show. Permusuhan terjadi karena adanya perbedaan persepsi mengenai kontrak kerja antara jaringan televisi Fox dengan WGA.
Khusus untuk kasus program acara American Idol, WGA meminta pihak Fox lebih menghargai hasil kerja para penulis naskah dan cerita. Seharusnya upah yang diberikan kepada mereka sesuai dengan jam kerja yang tanpa batasan tersebut. Berdasarkan laporan yang diterima WGA, para penulis naskah dan ide cerita tidak mendapat uang lembur atau gaji yang sesuai. Fakta tersebut jelas melanggar hukum perburuhan di California.
WGA yang berdiri sejak 2005 lalu merupakan wadah untuk melindungi para penulis naskah dan cerita dalam program reality show, editor, dan penulis skenario. Wakil Direktur Utama WGA David Weiss menuturkan, upah yang diberikan pada seorang pembuat naskah cerita untuk program acara televisi harus sama dengan penulis pada umumnya.
"Pola kerja para penulis baik itu untuk acara televisi, radio, film, atau buku sama-sama berat. Mereka harus meluangkan waktu berjam-jam untuk mencari ide. Jadi, hasil karya mereka wajib dihargai," kata Weiss.
Sementara itu, menanggapi aksi protes dari WGA, wakil dari FremantleMedia, sebuah perusahaan yang menjadi produser dari American Idol dan Fox, tidak bersedia memberikan komentar apa- apa. Secara umum, pihak FremantleMedia menyangkal tuduhan yang diberikan WGA. Ditegaskan, semua pekerja yang tergabung dalam acara American Idol dibayar sesuai standar. Bahkan para penulis cerita dan naskah juga diberikan upah yang sama dengan para penulis cerita lainnya.
Seorang mantan asisten produksi American Idol, Justin Buckles (29) mengatakan, jam kerjanya sekitar 15 sampai 20 jam sehari. Justin bertugas sebagai pembuat dan pembawa naskah dari presenter American Idol, Ryan Seacrest. Upah kotor yang diterimanya untuk satu jam kerja sebesar US$ 4,50.
" Saya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan yang memeras tenaga tersebut. Upah dan jam kerjanya sangat tidak sesuai," ujar Justin.
Sebelumnya, pada April 2008 sebanyak 12 pekerja dari program acara American Idol mengeluhkan upah yang kecil ke bagian California Division of Labor Standards Enforcement (bagian perburuhan di California). Berdasarkan laporan para pekerja, upah yang diterima sebesar US$ 500.000 per bulan tanpa uang lembur.
Fakta ketidakadilan yang terjadi di kalangan pekerja American Idol kelihatan sangat timpang dengan citra besar acara nomor satu di dunia tersebut. Terlebih lagi American Idol menduduki peringkat teratas di rating televisi. Bahkan, pada akhir musim panas ini American Idol berhasil meraup keuntungan sampai US$ 28 juta untuk sekali tayang di sebuah negara di dunia. [EAS/U-5]
Comments