Jogjakarta 17 Agustus 2008



Udah beberapa lama, saya nggak aktif nulis segala kegiatan saya di blog ini. Nggak tahu kenapa, apa gara-gara jadwal kegiatan dan segala kegiatan yang memaksa saya untuk tidak aktif menulis...what a hell..!

Pagi 17 Agustus 2008, saya sengaja menyebar pesan SMS berbunyi "Demi masa depan kita dan Indonesia yang lebih baik, kami berjanji tidak akan bugil di depan kamera! Dan membuat generasi kita menjadi lebih baik!"

Pesan itu saya sebarkan ke rekan-rekan seperjuangan, pak Zul di Kemenegpora, rekan-rekan penggiat JBDK! yang sampai detik ini masih konsisten dengan perjuangannya, rekan-rekan Kementrian pemberdayaan perempuan : Ibu Sofinas, mbak Reni dan Mbak Ratna, pak Heru Kasidi dan banyak lagi yang nggak bisa saya sebutkan di sini. Bukan pekerjaan iseng membuang pulsa, saya melakukannya untuk menjaga kondisi perjuangan bersama JBDK! dan teman-teman yang selama ini telah membantu dan mendampingi perjuangan ini. Terima kasih atas respon dan balasannya, saya dapat balasan puluhan SMS yang tetap mendukung gerakan JBDK!

Jam 10 pagi, saya meluncur ke hotel Sahid di daerah babarsari Jogja. Saya janjian ketemu mas Bambang ELF, salah satu pimpinan di Trans 7, kebetulan beliau lagi buat acara besar di Prambanan dan Alun-alun utara, pentas kemerdekaan yang bakal digelar 18 agustus 2008. Ngobrol-ngobrol dengan beliau tentang persiapan pentas, katanya pentas ini menghabiskan dana 1.4 milyar dan persiapan yang maha ribet. Ada 2 tim yang datang dari jakarta, tim Trans 7 dan Trans TV. Karena kabarnya, acara ini akan disiarkan secara serentak di 2 stasiun televisi tersebut. Pembicaraan kita selesai di jam 11.00, kita bakal melanjutkan pembicaraan sore nanti di Alun-alun utara.

Jam 12.00, saya ketemu dengan Ipung, manajer Produk Gagal dan Beni Pew JBDK! Kita meluncur ke malioboro karena udah janjian ketemu dengan mas Koko Srimulat. Beliau ini, putra Almarhum Pak Teguh, pendiri Srimulat yang menjadi pimpinan Srimulat sekarang. Kita ketemu di Malioboro Mall, ngobrol ngalor ngidul. Mas Koko datang ditemani istri dan 2 anaknya yang sengaja datang ke jogja sekalian jalan-jalan. Kita ngobrol cukup lama sampai jam 3, lalu pesan SMS masuk dari Mas Bambang ELF, yang ngajak ketemuan di Restoran Royal di Alun-alun Utara.

Singkat cerita, kami langsung menuju alun-alun utara. Wah, walaupun saya sudah jadi penduduk Jogja selama 2 tahun, baru kali itu saya memasuki restoran Royal yang dimaksud. Tempat makan yang asyik banget ditengah kebisingan jogja dan alun-alun utaranya yang semrawut..heheheh. Sebuah oase yang keren, konsep restoran taman. Kamu semua udah ada yang coba belum?

Kita ngobrol-ngobrol lagi, sambil diskusi soal televisi bersama Mas Bambang ELF. Kita mendengar dari beliau kalau untuk mengangkat stasiun televisi menjadi 5 besar di Indonesia dibutuhkan persiapan yang gila-gilaan. Mas Koko turut menimpali pendapatnya dengan mengemukakan argumen, bahwa stasiun televisi harus mempunyai terobosan, bukan hanya melulu menjiplak hal-hal yang udah sukses di stasiun televisi lain. Sebagai gambaran, sekarang kita sering banget ngelihat acara-acara televisi yang serupa, seragam dan ngebosenin.

Tapi saya percaya dengan Trans 7 kok...Swear! Bukan berarti saya lagi ngobrol dengan rekan-rekan Trans 7 atau pernah kerja di Trans Corp. , tapi saya menyimpan harapan besar dengan stasiun televisi ini yang saat ini mempunyai terobosan tayangan yang cukup berbeda di bandingkan stasiun televisi lainnya.

Kita ngobrol lama banget, tiba-tiba Ipung PRODUK GAGAL, mengajak kita semua main ke restoran miliknya, di GRIYO DAHAR, Merapi Regency. Oke deh, akhirnya kita putuskan pindah lokasi lagi ke tempat yang berada di Jalan Kali Urang KM 9. Nah karena saya lagi agak buru-buru, cerita tentang Griyo Dahar saya tunda dulu. Nanti saya lanjutkan, beneran!

Comments