Digital Publishing - Selamat Datang Google Android Market!

by Sony Set on Tuesday, November 22, 2011 at 9:30pm

Hari ini ada hal yang menarik dari pertemuan dadakan antar blogger jogja yang berlangsung di food court Ambarukmo Plaza. Kami berkumpul karena diundang teman-teman @tempointeraktif yang melakukan rebranding situs www.tempointeraktif.com menjadi www.tempo.co

Tempo.co? Menurut Pemred Tempo Interaktif, perubahan itu dilakukan karena Tempo Interaktif butuh penyegaran dan mempersingkat penyebutan nama. Ia yakin, dengan mempersingkat nama, akan menaikkan popularitas Tempo Interaktif.
Acara yang dihadiri sekitar 40-an blogger sejogja itu, juga menghadirkan @harryvanyogya. Anda semua sudah tahu bukan, beliau ini adalah fenomena dunia social media yg berhasil mengangkat dunia perbecakan menjadi 'sesuatu' dan dibicarakan hingga level nasional. Harry menjadi narasumber acara dan bercerita banyak hal tentang keterlibatannya di dalam membangun Brand dirinya secara pribadi dan teman-teman penarik becak se jogja lewat social media.

Oh ya, di acara tersebut, kami mendapatkan informasi betapa Tempo Interaktif telah menguasai lini penerbitan digital publishing lewat penerbitan via iPad, Android dan XL Baca. Tempo menjual produknya dalam bentuk E-book PDF/EPUB dan menyebarkannya via distributor Scoop, Apple Store dan XL Baca. Kita bisa belajar banyak dengan kecepatan dan gerakan progresi dari para punggawa Tempo Interaktif. Betapa mereka telah memulai pergerakan masuk ke dunia digital sejak era 1998. Alasannya sederhana, karena pada masa itu, Tempo dibredel karena dianggap selalu menentang rezim Soeharto yang berkuasa. Keputusan Tempo untuk masuk ke dunia internet dan dilanjutkan ke dunia mobile digital membuat perusahaan ini akhirnya memutuskan rebranding untuk menegaskan lini bisnis digital publishing yang kini menjadi hal yang sangat serius.

Digital Publishing dan Kita

Walaupun pergerakan dunia Digital Publishing saat ini terlihat agak tertutup di Indonesia, sesungguhnya kita sedang berhadapan dengan perubahan besar yang melibatkan nama-nama terkenal di dunia internet dan operator seluler. Beberapa waktu yang lalu, saya melakukan kultwit di Twitter yang membahas potensi Google dan Android Market yang saat ini sedang mendekati Indonesia. Seminggu yang lalu di forum Google Developer Festival 2011 yang diadakan di JW Marriot Hotel, Google mengisyaratkan akan membuka pasar Android untuk transaksi jual beli dan sistem pembayaran untuk developer di Indonesia. Ini sebuah pertanda menarik, ketika pasar gadget Android di Indonesia menunjukkan penjualan yang signifikan dan membuat Google berpikir untuk menggarap pasar mobile apps developer, digital Publishing dan MUSIC!

Pada 16 Nopember 2011, Google membuat gebrakan dengan meluncurkan Google Music. Apa pula itu? Oke, ini sebuah pasar musik yang luar biasa besar dan digabungkan dengan 2 pasar besar Google lainnya : Aplikasi dan Digital Publishing. Lengkaplah sudah pasar virtual Google yang menggunakan device mobile Android dan internet sebagai alat distribusi, penyebaran dan alat analisa perilaku konsumen sekaligus! Google dengan cerdas meluncurkan gadget Android untuk menjangkau semua kustomernya. Jumlahnya? Nilai 100 juta kustomer didapatkan dengan mudah dengan tingkat penjualan yang luar biasa besar. Lalu? Sadarkah Anda, jumlah pengguna gadget mobile yang setiap saat terhubung dengan internet  menghabiskan nilai $1 Billion pada 2010? Angka ini hanya berasal dari 1 situs saja : AMAZONE

Data ini diungkapkan ole Jeff Bezos, CEO Amazon.com pada 2010 :

“In the last twelve months, customers around the world have ordered more than US$1 billion of products from Amazon using a mobile device," – Jeff Bezos, founder and CEO of Amazon.com (July 2010).

$ 1 Billion = Rp. 8 Trilyun rupiah -----------------> OMG!  Hanya dalam 1 tahun penjualan!

Nilai segitu tentu saja sangat menggiurkan dan membuat Amazon berjaya dengan berbagai produknya. Diprediksi, Amazon.com berhasil menjual 1/3 dari total penjualan dari produk DIGITAL PUBLISHING!

Hal tersebut membuat Google juga ingin membesarkan pasar Androidnya. Tidak tanggung-tanggung, Google dengan 3 pasar utama Musik, Aplikasi dan Digital Publishing  mulai ancang-ancang melebarkan sayapnya ke seluruh dunia. Strategi Google benar-benar cerdas, mereka melepas OS Android dan digunakan para pemain besar produsen Smartphone di seluruh dunia. Mari kita baca tabel :


data detail dapat diambil dari : http://mobithinking.com/mobile-marketing-tools/latest-mobile-stats
Disebutkan pada tabel tingkat penjualan total smartphone di seluruh dunia adalah sebesar 468 juta unit pada 2011. Penjualan Gadget Android mencapai 38,5% atau setara dengan 180.180.000 unit!  Lalu lihat prediksi pada 2015, pasar Android diprediksi akan menguasai 48,5% penjualan seluruh dunia. Bayangkan!

Google dengan strateginya yang unik, mengembangkan pengguna Android di Indonesia dan melakukan penetrasi lewat Market Android yang sebentar lagi akan dilepas. 

Lalu Untungnya Buat Kita Apa?

Wahai teman, lihat nilai 180.180.000 unit gadget Android yang tersebar di seluruh dunia. Bayangkan pasar Android Market dibuka saat ini di Indonesia. Kita akan mendapatkan potential buyer sebanyak itu dari seluruh dunia. Aplikasi Android, Digital Publishing dan Musik adalah kata kunci yang seharusnya sudah kita persiapkan jauh-jauh hari. Kesempatan besar untuk sukses di penjualan produk digital-virtual dengan jangkauan seluruh dunia semudah bertelepon dan bermain internet lewat gadget. Dan jangan lupa, pasarnya lebih besar lagi, karena kita belum menghitung jumlah pembeli via desktop internet, laptop maupun PC. Masih ragu?

Beberapa hari yang lalu saya sempat berdiskusi dengan @blontankpoer  salah seorang blogger terkenal dari kota Solo, aktifis pada rumah Blogger Indonesia/Blogger Bengawan. Saya cerita ke dia keresahan saya betapa Indonesia saat ini masih belum bergerak untuk masuk ke pasar Android Google. Kalaupun ada, baru sebagian kecil. 

Dengan ide dan keresahan tersebut, saya dan mas @blontankpoer akhirnya sepakat menyelenggarakan workshop sederhana tentang proses pembuatan aplikasi Android sekaligus belajar bareng cara menembus Market Google Android. Workshop ini telah di adakan pertama kali pada 19 Nopember 2011 di Rumah Blogger Indonesia. Kami bersama belajar memahami pasar Android, menyiapkan beberapa strategi dan belajar membuat aplikasi bersama.


Saya cerita ke teman-teman, saya prihatin sekali dengan brand Indonesia yang saat ini sangat sedikit di pasar Aplikasi Android. Coba Anda ketik kata INDONESIA pada http://market.android.com , anda akan mendapatkan sebagian besar pembuat aplikasi Indonesia justru bukan developer aplikasi dari Indonesia. Dan yang lebih miris, Lagu Indonesia Raya dalam bentuk aplikasi Android justru dibuat oleh perusahaan INDIA! Damn!


Lalu, apa artinya informasi di atas? Sadarkah teman, bahkan untuk kata INDONESIA pun, saat ini kita masih tidak bisa memiliki secara penuh. Para pembuat aplikasi dari luar negeri menggunakan konten Indonesia, Lagu Kebangsaan Indonesia dan berbagai macam ide wacana tentang Indonesia untuk dijadikan konten dan aplikasi yang dijual di ANDROID MARKET. Jadi selama ini, kita ngapain aja?

Sangat tidak adil bagi kita yang selama ini berteriak untuk mencintai produk Indonesia, mencintai Indonesia, bangga akan produksi Indonesia tetapi malah kita abai terhadap brand Indonesia itu sendiri. Padahal jumlah orang cerdas di Indonesia yang siap membuat aplikasi mobile Android dan menembus pasar yang diciptakan Google tidak sedikit. Padahal, saat ini Google sedang mendekat dan saling bersilaturahmi dengan para blogger dan pemain bisnis online di Indonesia. Dan saya dengar, Desember ini, teman-teman blogger diundang untuk datang ke Singapore untuk membicarakan kerjasama lebih lanjut antara Google dan komunitas Netter di Indonesia.

So?

Baru saja saya mendapatkan informasi dari Anto @suryaden, seorang blogger Jogja yang malang melintang di dunia perbloggeran Indonesia. Ia mengirimkan beberapa twit ke Mike Orgill, salah seorang pimpinan Google wilayah Asia Tenggara. Saya ikut nimbrung di twitnya tersebut dan ikut berkomunikasi dengan Mike. Intinya, kami berdua sedang mencoba penjajakan untuk mendapatkan konfirmasi resmi dari Mike Orgill tentang perkembangan Android Market untuk Indonesia. Sayangnya, Mike tidak mau menjawab secara detail di jalur umum. Ah ya, saya tahu, ia harus hati-hati menjawab berbagai macam pertanyaan 'konyol' yang kami kirimkan via twit. Saya bilang ke Anto @suryaden, masa depan Market Android Google harus diperjuangkan dan dibuka transaksinya secara resmi di Indonesia. Saya sempat protes ke Google, mengapa INDIA lebih dulu dibuka pasar Androidnya bagi para developer di sana. Sementara, di Indonesia masih dalam taraf penjajakan.

Desember ini, beberapa perwakilan Blogger dan aktivis Internet di Indonesia diundang untuk datang ke kantor Google di Singapore. Mereka mengemban tugas berat dan salah satunya membuat kesepakatan untuk membuka Pasar Android Google secara resmi di Indonesia. Mari kita doakan bersama...

Dan tulisan yang sangat jauh dari kata akhir ini terpaksa harus saya selesaikan dulu. Ada agenda yang harus dikerjakan dan mulai dirumuskan dengan serius. Entah apakah kelak kami akan datang ke penerbit-penerbit di Jogja maupun di mana saja untuk menerangkan atau berbagai info tentang hal ini. Bahwa waktunya sudah tiba, pasar Google Android akan segera diluncurkan di negeri ini.

Salam


Sony Set
Blogger, penulis buku, Mobile Apps Developer dan seorang Independen yang senang angkringan :)
http://tvlab.blogspot.com
email : penulistangguh@gmail.com
           jogjandroid@gmail.com
twitter : @jbdkDIY

Comments