Video Porno Artis Idola dan Masa Depan Anak-anak Kita - (Untuk Media Indonesia 13 Juni 2010)
(Untuk Media Indonesia 13 Juni 2010)
Apa yang terjadi dengan para pengguna internet di Negara ini selama seminggu belakangan? Data dari Google Trends memperlihatkan kenaikan besar-besaran dari aktivitas perburuan video Luna Maya dan Ariel memecahkan topic terhangat Internet di Indonesia. Hanya dalam waktu seminggu, video sepasang artis tersebut menembus total download sebesar 700.000 pendownload (data dari situs share dan download). Yang mencengangkan, memasuki hari ke enam, beberapa Negara lain seperti Canada dan Amerika Serikat menjadi konsumen baru video porno produksi dalam negeri ini.
Rata-rata pengunduhan dari 1 situs unduh sebesar 10.000 unduhan per hari. Sementara ada 10 situs unduh terbesar di dunia yang menyediakan materi file video porno Ariel Luna. Berarti kita mempunyai estimasi sebesar 100.000 unduhan terjadi dalam 1 hari. Prediksinya dalam 30 hari, video porno tersebut akan memecahkan rekor sebanyak 3 juta unduhan.
Jika kita menggunakan estimasi biaya mengunduh file di warung internet sebesar Rp. 5 ribu rupiah, maka dalam 1 bulan akan ada pengeluaran uang sebesar Rp. 15 milyar rupiah dibuang begitu saja untuk mengkoleksi 1 file video porno Ariel Luna.
Lalu bagaimana dengan perilaku remaja kita yang boleh jadi pada saat ini menjadi konsumen nomor satu video tersebut? Berapa juta yang sudah dan akan terpapar sekaligus kecanduan tayangan video porno artis pujaan mereka? Maka, kita boleh mencemaskan, bahwa kita tinggal menunggu waktu anak-anak kita akan sibuk menonton video porno tersebut di berbagai tempat. Di sekolah, ruang keluarga dan warung-warung internet.
Kita tinggal menunggu waktu, sampai anak-anak pelajar sekolah dasar yang sudah membawa handphone, mengunduh dan membagikannya pada saat jam pelajaran atau jam bermain. Dan mereka menjadi mahluk-mahluk muda yang siap menjadi pecandu materi pornografi di usia dini.
Lalu? Semoga saja mereka masih bisa menahan nafsu. Menahan diri dari ratusan video pornoi buatan idola-idola mereka, para artis dan selebriti, teman sekolah, pejabat, anggota DPR atau jangan-jangan Video Porno orang tua mereka sendiri.
Maka menangislah kita bila semua itu terjadi. Semoga sekarang tidak terlambat untuk bersama-sama menghentikannya. Semoga.
Sony Set
Founder gerakan “jangan Bugil di Depan Kamera!” dan Dosen FIKOM UMY Jogjakarta.
Comments