Proses Pembuatan Sinopsis, Treatment dan Outline Scene


hi glory dan mbah maridjan :),

treatment itu outline scene yang belum diberikan nomor.
Proses Pembuatannya yang sederhana, kira-kira begini :

sinopsis
"Tukang Tambal Ban, Pengontrak Rumah, Bapak Pemilik Rumah, Ibu Pemilik Rumah, Anak Pemilik Rumah, Orang Lewat"

Seorang calon pengontrak rumah bernama Edi, berusaha mencari rumah kontrakan baru. Kebetulan ia bertemu dengan rumah yang dirasanya cocok. Ia bertemu dengan TukanG tambal ban di depan rumah tersebut dan akhirnya masuk ke halaman rumah tersebut bertemu dengan Bapak Pemilik Rumah, Ibu Pemilik Rumah dan Anak Pemilik Rumah.
Namun terjadi kejadian yang sangat mengagetkan, ternyata sang Pengontrak Rumah merasa kehilangan akal, akibat peristiwa misterius yang membuatnya sukar membedakan Kenyataan dan Khayalan. Sang Calon Pengontrak Rumah akhirnya merasa dirinya Gila.

..nah Sinopsisnya udah Jadi, yuk kita bikin Treatmentnya
Treatment :

Babak I

Sang Pengontrak Rumah berjalan kaki dan bertemu dengan seorang Penambal ban. ia bertanya apakah rumah kontrakan yang letaknya di belakang Tukang Tambal Ban kosong? Karena ia berniat mengontraknya. Tukang Tambal Ban menyarankan sang Calon pengontrak masuk menemui sang Pemilik Rumah.
Sang Pengontrak Masuk Rumah dan bertemu dengan Seorang Lelaki bisu yang hanya memberikan tanda untuk masuk ke dalam rumah. Sang Pengontrak lalu masuk dan bertemu dengan seorang ibu. Ibu tersebut malah menyuruh sang calon pengontrak untuk meminta ijin dan keterangan harga kontrakan ke anaknya yang berada di belakang rumah.

Babak II

Sang Pengontrak Rumah lalu menuju halaman belakang rumah. Ia bertemu dengan SEorang Anak. Namun anehnya, sang Anak menjawab bahwa Ia tidak merasa mempunyai Ibu dan Ayah. Sang Pengontrak Bingung berusaha memastikan bahwa ia baru saja bertemu dengan Ayah dan Ibunya. Sang Anak malah meninggalkan sang Pengontrak begitu saja dalam kebingungan.
Setengah Linglung, sang pengontrak Rumah menuju tengah rumah, ia malah merasa janggal, karena ibu yang ditemuinya tadi malah tertawa-tawa seperti orang gila.
Sang Pengontrak merasa janggal, ia keluar dan bertemu dengan Ayah bisu yang ternyata malah sedang asyik bersiul-siul. Sang Pengontrak merasa ketakutan dan keluar dari halaman rumah tersebut.

Babak III

Sang Pengontrak merasa heran, ia tidak menemukan tanda-tanda bahwa pernah ada Bengkel Tambal Ban yang sebelumnya ia temui di depan Rumah. Ia kaget dan mencari-cari dan akhirnya bertemu dengan seorang pejalan kaki. Sang Pejalan kaki merasa heran ditanyai bermacam pertanyaan bernada takut dari sang Pengontrak Rumah. ia bersikeras mengatakan bahwa ada tambal ban di depan rumah. Sementara sang Pejalan Kaki mengatakan bahwa rumah tersebut sudah 20 tahun kosong dan tidak ada tambal ban yang berusaha di depan situ.
Sang Pengontrak Kaget, tiba-tiba, sebuah tepukan di bahunya menyadarkannya. Seorang lelaki yang kebetulan sedang lewat memberikan pertanyaan mengagetkan :
" Pak? Bapak ini kenapa? Kok dari tadi ngomong sendirian? Bapak ini siapa?"
.......
.......
.......
Sang Pengontrak Shock! Dia bingung, dia gila apa tidak!

Nah kalau diberikan Outline scenenya jadi kayak gini :

1. EXT. Jalan Raya (Day)

Sang Pengontrak Rumah berjalan kaki dan bertemu dengan seorang Penambal ban. ia bertanya apakah rumah kontrakan yang letaknya di belakang Tukang Tambal Ban kosong? Karena ia bernia mengontraknya. Tukang Tambal Ban menyarankan sang Calon pengontrak masuk menemui sang Pemilik Rumah.

2. INT RUMAH KONTRAKAN - RUANG TAMU (day)

Sang Pengontrak Masuk Rumah dan bertemu dengan Seorang Lelaki bisu yang hanya memberikan tanda untuk masuk ke dalam rumah.

3. INT RUMAH KONTRAKAN - RUANG TENGAH RUMAH (day)

Sang Pengontrak lalu masuk dan bertemu dengan seorang ibu. Ibu tersebut malah menyuruh sang calon pengontrak untuk meminta ijin dan keterangan harga kontrakan ke anaknya yang berada di belakang rumah.

4. EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH (DAY)

Sang Pengontrak Rumah lalu menuju halaman belakang rumah. Ia bertemu dengan SEorang Anak. Namun anehnya, sang Anak menjawab bahwa Ia tidak merasa mempunyai Ibu dan Ayah. Sang Pengontrak Bingung berusaha memastikan bahwa ia baru saja bertemu dengan Ayah dan Ibunya. Sang Anak malah meninggalkan sang Pengontrak begitu saja dalam kebingungan.

5. INT RUMAH KONTRAKAN - RUANG TENGAH RUMAH (day)

Setengah Linglung, sang pengontrak Rumah menuju tengah rumah, ia malah merasa janggal, karena ibu yang ditemuinya tadi malah tertawa-tawa seperti orang gila.

6. EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH (DAY)
Sang Pengontrak merasa janggal, ia keluar dan bertemu dengan Ayah bisu yang ternyata malah sedang asyik bersiul-siul. Sang Pengontrak merasa ketakutan dan keluar dari halaman rumah tersebut.

7. EXT. JALAN RAYA (DAY)

Sang Pengontrak merasa heran, ia tidak menemukan tanda-tanda bahwa pernah ada Bengkel Tambal Ban yang sebelumnya ia temui di depan Rumah. Ia kaget dan mencari-cari dan akhirnya bertemu dengan seorang pejalan kaki. Sang Pejalan kaki merasa heran ditanyai bermacam pertanyaan bernada takut dari sang Pengontrak Rumah. ia bersikeras mengatakan bahwa ada tambal ban di depan rumah. Sementara sang Pejalan Kaki mengatakan bahwa rumah tersebut sudah 20 tahun kosong dan tidak ada tambal ban yang berusaha di depan situ.
Sang Pengontrak Kaget, tiba-tiba, sebuah tepukan di bahunya menyadarkannya. Seorang lelaki yang kebetulan sedang lewat memberikan pertanyaan mengagetkan :

" Pak? Bapak ini kenapa? Kok dari tadi ngomong sendirian? Bapak ini siapa?"
.......
.......
.......
Sang Pengontrak Shock! Dia bingung, dia gila apa tidak!



On 7/31/07, Glory Gracia Christabelle wrote:
Halo bos Sony
Tanya donk bos. Ajarin cara bikin treatment dan cara bedain dengan sinopsis. Apa saja yang tercakup di treatment. Kasih contoh dan tahapannya yah. Thanks a lot bos sony.
Regards
Glory
08158883741


Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's on, when.

Comments

Anonymous said…
Tunggu ya bung, kita lagi susun scene nya....

Anak worskop IV, ada yang sudah jadi scene nya ?
Unknown said…
terima kasih sangat membantu
Nando STPP Yogyakarta
Reg 2014