Pemuda Sadar Informatika UNY & Diskusi Sunday Morning dengan Grapyak di UGM
Pemuda Sadar Informatika UNY & Diskusi Sunday Morning dengan Grapyak di UGM
Saya dapat cerita dari Pak Nyoto, bila Universitas Gajah Mada mempunyai Bandwith paling besar sebesar 56 megabytes per second! Ck..ck..ck. Bayangkan 1 warung Internet dengan bandwith sebesar 2 Megabytes per second, kita pelanggannya sudah bisa merasakan kecepatan dan kenyamanan dalam mengakses, bagaimana dengan UGM yang ‘kebanjiran’ bandwith super gede?
Cerita dari Pak Nyoto tersebut, saya konfirmasikan esok harinya, 27 April 2008 di UGM, kebetulan saya dapat undangan jadi pembicara di acara Sunday Morning yang diselenggarakan Grapyak (gerakan anti pornografi dan porno aksi Yogyakarta). Saya bertemu dengan pak Imawan, anggota DPRD Jogja dan Pak Bambang Prastowo dari PTIK UGM. Saya dapat cerita dari pak Bambang Prastowo, bahwa pada malam hari, penggunaan bandwith di UGM mencapai 80%! Nah ini dia, berarti, pada malam hari, jumlah pengakses internet di kampus ini lebih sedikit dari siang hari namun dengan sharing bandwith yang luar biasa besarnya. Betapa bahagianya para mahasiswa yang mengakses internet dari kampus UGM pada tengah malam. Jalur bebas hambatan untuk berselancar dan kecepatan tiada tara. Kapan ya kita bisa merasakan bandwith sebesar itu di warung-warung internet?
Acara Sunday Morning tersebut diisi dengan berbagai macam diskusi dan obrolan bagaimana menciptakan kehidupan internet yang lebih baik. Ada sebuah ide yang menarik, bagaimana jika pihak institusi pendidikan menjadi pelopor dimulainya penggunaan internet sehat. Sehat? Minimal, di kampus seperti UGM tidak ditemukan oknum-oknum yang mengakses materi pornografi. Kalau kekuatan otonomi kampus diberlakukan dan menjadi percontohan bagi masyarakat, bagaimana membuat kampus bebas pornografi, niscaya, kita bisa membuat kota Jogja menjadi lebih baik.
Bersih pornografi harus dimulai dari institusi pendidikan, lalu disebarkan ke masyarakat. Atau kita bisa menggunakan pola yang ditawarkan pak Imawan, bahwa ada pelaksanaan Top Down Process, adanya kebijakan politik dari pengambil keputusan yang disebarkan ke tingkat eksekutif dan instansi pemerintah untuk membersihkan jaringan internet mereka dari materi pornografi.
Wah, kayaknya udah cukup banyak saya nulis hari ini. Baru saja saya dapat SMS dari pak Zulkifli Asisten Deputi Fasilitator Pemuda Kemenegpora, pesan singkat. Hmmm, doakan ya. Semoga gerakan JBDK bisa membuat sesuatu di waktu yang dekat ini.
Comments
bisa ditilik di http://mon.ugm.ac.id