JBDK resume bulan April!


Sebenarnya, banyak sekali kejadian di bulan April yang harusnya saya tulis di blog ini . Tapi ya itu dia, tenaga saya terkuras oleh hal-hal realita lapangan yang setiap hari terjadi dan menghabiskan waktu yang tersisa untuk sekedar merangkai kata. Padahal, di awal bulan ini, gerakan JBDK mendapatkan kesempatan untuk berkarya lebih jauh, karena secara resmi, Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan mengajak kami untuk menjalankan program bersama, menanggulangi masalah pornografi dan dating violence di kalangan anak muda.

Selain itu, kami kedatangan tim reportase investigasi Trans TV yang membantu membuat dokumenter investigasi tentang pornografi dan fenomena warung internet di Jogja dan Jawa Tengah. Terimakasih untuk mas Fajar dan mas Qomar yang udah capek-capek selama seminggu berada di Jogja membuat tayangan super mendebarkan tentang ‘kasus-kasus aneh’ alias kegilaan anak muda yang menggunakan warung internet untuk melakukan kegiatan ‘extra making love’ yang menjurus ke hubungan sex di tempat!



Hah? Panjang banget neranginnya, bagaimana tayangan ini dibuat. Ketika pada minggu terakhir di April 2008, kami bersama-sama melakukan mapping dan investigasi awal sebelum perekaman gambar. Mencari narasumber yang susah banget untuk didekati, hingga mencari warung internet yang biasa digunakan untuk ‘area bermain’ pelajar dan mahasiswa. Nggak hanya itu, kami juga berhasil mendapatkan wawancara para pekerja sex komersial yang menggunakan warung internet untuk bertransaksi dan eksekusi di Jogja dan Semarang!


Blurbbbb! Making Love di Warnet? Prostitusi di tempat sambil main internet? Walah, akhirnya kami berhasil membuat tayangan yang lengkap dengan pendekatan riset, investigasi dan cover both side sehingga menampilkan liputan investigasi yang menarik dan berimbang. Kemarin pada tanggal 3 Mei 2008, jam 17.00, tayangan yang kami buat, diputar di Trans TV, program Reportase Investigasi selama 30 menit.


Sebelum kegiatan syuting dengan Trans TV, saya dan Beni kebetulan diundang Universitas Muhammadiyah Malang pada Minggu ke 2 April. Kita bikin kampanye JBDK di depan mahasiswa UMM dan undangan Sekolah setingkat SMU se kota Malang. Kita juga sempat on Air wawancara di MAS Radio FM, radio topnya kota Malang, membahas isi buku "500+ Gelombang Video Porno Indonesia". Terimakasih buat mas Novin dan teman-teman UMM yang udah memfasilitasi acara ini, surprise banget melihat animo peserta dan sambutan teman-teman UMM. Semoga kita bisa ketemu lagi.


Pulang dari Kota Malang, saya mendadak dapat kasus soal perkosaan Balita yang terjadi di Wonosari, Gunung Kidul, Jogjakarta. Anda bisa baca tulisan sebelumnya di blog ini. Kasus ini sebenarnya sangat rumit, saya dan teman-teman aktivis lainnya berusaha melakukan pendekatan ke Polres Gunung Kidul, tetapi mandeg karena proses birokrasi dan investigasi yang mendadak macet! Beberapa teman-teman kami dari Gerakan Pemuda Ka’bah yang terlanjur emosi, memutuskan menyatroni rumah para pemerkosa tersebut dan melakukan perusakan. Akibatnya, sedikitnya 3 rekan kami ditahan polisi dengan tuduhan perusakan. Waduh, kok jadi rumit begini ya? Kita rapat bareng di kantor yayasan Tikar bersama Rozy dan Yusron, keputusannya bulat, kasus ini harus diselesaikan hingga tingkat pengadilan.


Saya sempat menghubungi Pak Heru Kasidi dan Ibu Sofinas, 2 orang Asisten Deputi dari Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan. Semoga bulan mei ini, saya bisa menghadap beliau-beliau di Jakarta untuk memecahkan masalah rumit ini. Dalam benak saya hanya ada keinginan, menyelamatkan Ravina (sang korban perkosaan) dan mencarikan jalan keluar untuk masa depannya, semoga KPP bisa membantu.

Comments