Indonesia Berprestasi Award
Seleksi Indonesia Berprestasi Award 2007, Dari Tempe Keripik hingga Energi Alternatif
Jakarta, 9 November 2007, Proses seleksi calon Indonesia Berprestasi Award (IBA) XL 2007 telah memasuki tahap akhir. Pengumuman pemenang dan penyerahan penghargaan akan berlangsung pada 15 November 2007 di Jakarta.
”Sejak PT Exelcomindo Pratama Tbk (XL) meluncurkan program ini pada Mei 2007, telah terjaring ratusan usulan dan panitia mendapatkan sedikitnya 140 kandidat yang dinilai memenuhi persyaratan untuk maju sampai ke tahap seleksi akhir,” ujar Hilmi bin Mohd Yunus, Direktur Teknologi XL yang juga menjadi salah satu juri.
Para kandidat berasal dari hampir seluruh provinsi di Indonesia dengan latar belakang beragam. Mulai dari anak sekolah dasar yang memenangi suatu lomba matematika di Hongkong sampai kakek berusia 90-an tahun yang dikenal sebagai maestro keroncong Indonesia. Karyanya juga sangat beragam. Seperti karya menciptakan mesin pengiris tempe keripik sampai penelitian tentang bagaimana membuat suatu energi alternatif.
Banyak di antaranya orang yang cukup terkenal, seperti sutradara film serta seorang seniman pakar etnomusikologi. Ada juga kandidat yang adalah seorang guru di daerah terpencil yang pernah menjadi bintang iklan layanan masyarakat, akedemisi, serta pelestari kesenian di berbagai daerah.
Proses seleksi awal dilakukan dengan memilih peserta berdasarkan kriteria antara lain di bawah usia 40 tahun, mempunyau karya usaha yang bermanfaat bagi masyarakat luas, serta menjadi kebanggan nasional. Setelah didapatkan 40 kandidat yang memenuhi kualitas, juri akan menyaringnya menjadi empat pemenang.
”Rata-rata karya dan usaha para kandidat cukup berbobot dan patut diperhatikan secara cermat. Akhirnya, pertimbangan originalitas, kualitas, serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas saat ini perlu dijadikan tolok ukur,” kata Prof. Dr. Yohanes Surya, salah satu juri yang turut menyaring 20 finalis. Juri IBA terdiri dari Prof. Yohanes Surya, Ph. D (pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia), Prof. Dr. Komarudin Hidayat (Rektor Univ. Islam Negeri Syarif Hidayatullah), Prof. Dr. Umar Anggara Jenie APT., Msc (Direktur LIPI), Dr Ninok Leksono (Redaktur Senior Harian Kompas), serta Hilmi bin Mohd Yunus (Direktur Teknologi XL). Mereka adalah para pakar yang punya kompetensi di bidangnya. Ada empat kategori bidang yang akan mendapatkan IBA 2007, yaitu Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Pendidikan, dan Seni Budaya.
Pada kategori Ilmu Pengetahuan, karya dan usaha dari para kandidat antara lain menyangkut bidang kimia, matematika, teknik dan rekayasa, serta energi alternatif. Sementara itu, pada kategori Teknologi, karya-karya para kandidat antara lain menyangkut penciptaan robot, alat pendeteksi tsunami, mesin pengiris kripik tempe, software untuk membantu penyandang tunanetra, hingga penelitian tentang bioteknologi.
Untuk kategori Pendidikan, para kandidat antara lain mengajukan karya usaha menyangkut penciptaan jaringan IT untuk pendidikan, sekolah untuk suku terasing, kegigihan guru di daerah pedalaman, sampai perintisan perguruan tinggi di kota kecil.
Pada kategori Seni Budaya, karya para kandidat antara lain berupa film, sastra, batik, komunitas sastra.Para penerima Indonesia Berprestasi Award 2007 antara lain akan mendapat hadiah berupa medali dan uang sebesar Rp 25 juta.
Program pemberian penghargaan untuk warga negara berprestasi ini akan menjadi agenda tahunan XL sebagai wujud apresiasi kepada warga Indonesia yang punya prestasi dan kemauan kuat memajukan bangsa dan negara.
Tulisan di atas bersumber dari situs : XL Corporate
Jakarta, 9 November 2007, Proses seleksi calon Indonesia Berprestasi Award (IBA) XL 2007 telah memasuki tahap akhir. Pengumuman pemenang dan penyerahan penghargaan akan berlangsung pada 15 November 2007 di Jakarta.
”Sejak PT Exelcomindo Pratama Tbk (XL) meluncurkan program ini pada Mei 2007, telah terjaring ratusan usulan dan panitia mendapatkan sedikitnya 140 kandidat yang dinilai memenuhi persyaratan untuk maju sampai ke tahap seleksi akhir,” ujar Hilmi bin Mohd Yunus, Direktur Teknologi XL yang juga menjadi salah satu juri.
Para kandidat berasal dari hampir seluruh provinsi di Indonesia dengan latar belakang beragam. Mulai dari anak sekolah dasar yang memenangi suatu lomba matematika di Hongkong sampai kakek berusia 90-an tahun yang dikenal sebagai maestro keroncong Indonesia. Karyanya juga sangat beragam. Seperti karya menciptakan mesin pengiris tempe keripik sampai penelitian tentang bagaimana membuat suatu energi alternatif.
Banyak di antaranya orang yang cukup terkenal, seperti sutradara film serta seorang seniman pakar etnomusikologi. Ada juga kandidat yang adalah seorang guru di daerah terpencil yang pernah menjadi bintang iklan layanan masyarakat, akedemisi, serta pelestari kesenian di berbagai daerah.
Proses seleksi awal dilakukan dengan memilih peserta berdasarkan kriteria antara lain di bawah usia 40 tahun, mempunyau karya usaha yang bermanfaat bagi masyarakat luas, serta menjadi kebanggan nasional. Setelah didapatkan 40 kandidat yang memenuhi kualitas, juri akan menyaringnya menjadi empat pemenang.
”Rata-rata karya dan usaha para kandidat cukup berbobot dan patut diperhatikan secara cermat. Akhirnya, pertimbangan originalitas, kualitas, serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas saat ini perlu dijadikan tolok ukur,” kata Prof. Dr. Yohanes Surya, salah satu juri yang turut menyaring 20 finalis. Juri IBA terdiri dari Prof. Yohanes Surya, Ph. D (pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia), Prof. Dr. Komarudin Hidayat (Rektor Univ. Islam Negeri Syarif Hidayatullah), Prof. Dr. Umar Anggara Jenie APT., Msc (Direktur LIPI), Dr Ninok Leksono (Redaktur Senior Harian Kompas), serta Hilmi bin Mohd Yunus (Direktur Teknologi XL). Mereka adalah para pakar yang punya kompetensi di bidangnya. Ada empat kategori bidang yang akan mendapatkan IBA 2007, yaitu Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Pendidikan, dan Seni Budaya.
Pada kategori Ilmu Pengetahuan, karya dan usaha dari para kandidat antara lain menyangkut bidang kimia, matematika, teknik dan rekayasa, serta energi alternatif. Sementara itu, pada kategori Teknologi, karya-karya para kandidat antara lain menyangkut penciptaan robot, alat pendeteksi tsunami, mesin pengiris kripik tempe, software untuk membantu penyandang tunanetra, hingga penelitian tentang bioteknologi.
Untuk kategori Pendidikan, para kandidat antara lain mengajukan karya usaha menyangkut penciptaan jaringan IT untuk pendidikan, sekolah untuk suku terasing, kegigihan guru di daerah pedalaman, sampai perintisan perguruan tinggi di kota kecil.
Pada kategori Seni Budaya, karya para kandidat antara lain berupa film, sastra, batik, komunitas sastra.Para penerima Indonesia Berprestasi Award 2007 antara lain akan mendapat hadiah berupa medali dan uang sebesar Rp 25 juta.
Program pemberian penghargaan untuk warga negara berprestasi ini akan menjadi agenda tahunan XL sebagai wujud apresiasi kepada warga Indonesia yang punya prestasi dan kemauan kuat memajukan bangsa dan negara.
Tulisan di atas bersumber dari situs : XL Corporate
Comments