tentang Workshop Penulisan Skenario 17-18 Februari

Salam air,

Akhirnya saya harus menulis hal ini dan saya sebarkandi milis-milis, menanggapi banyaknya email pertanyaantentang workshop Penulisan Skenario 17-18 februari2007 yang sedianya akan diselenggarakan di gedungP2FTV, Utan Kayu Jakarta.

Ya gedung itu adalah lembaga pendidikan program filmdan televisi milik Ibu Budiyati Abiyoga. Beberapabulan yang lalu, gedung itu dijadikan tempat markaspembuatan film Nagabonar 2 yang disutradarai BangDeddy Mizwar (salam Buat bang Deddy).

Saya memilih tempat tersebut karena spirit perfilmansangat ketara disana. Selain karena kedekatan sayas ecara pribadi dengan orang-orang film yang sering berkumpul di sana.
Tentu saja pertanyaan pertama, banjirkah tempat itu?

Jawabannya sederhana, Utan Kayu itu daerah yang terkena banjir cukup parah. Tetapi semoga Allah SWT mengeringkan air dengan secepatnya dan memberikan ijin bagi kita untuk berkumpul dan berworkshop bareng pada17-18 februari 2007.

Saya ucapkan selamat untuk 3 rekan utusan SCTVl yang ikut serta di workshop ini,mulanya saya agak kaget, televisi swasta sebesar ini mengirimkan 3 wakilnya untuk ngobrol bareng dengan saya dan rekan2 peserta workshop lainnya.

Salam hormat juga untuk beberapa rekan wartawan yang telah ikut serta mendaftar workshop ini. Total sampai hari ini, sudah 23 orang yang teregristrasi dari 30 quotatarget. Tapi itu juga sudah Alhamdulillah, paling nggak kami sudah siap melakukan brainstorming selama 2hari nanti.

Saya jadi ingat kata-kata pak Ishadi setahun yanglalu, waktu saya masih sering ketemu beliau di transtv(sampai era jaga posko gempa di jogja - apa kabarpak?). Kata beliau "Dunia televisi itu duniapersaingan, jaga mata dan telinga, lihat apa yangkompetitor buat, berkarya sebaik mungkin demimembangun industri tv yang sehat".

Wow, saya sangat terkesan dengan nasihat beliau.Okelah saya sekarang menjadi mahluk independen yangbekerja sebagai penulis dan sutradara 'kontrakan'.

Saya mengamati bahwa rata-rata stasiun televisi sangatmenggantungkan diri terhadap 3 jenis tayangan

1. Drama (Sinetron, Sitkom, FTV, Film
2. Non Drama (Talkshow, variety show, musik,infotainment dsb.)
3. Tayangan-tayangan olahraga, News.

Namun sumber utama pemasukan televisi adalah tayangan Drama dan sitkom.
Nggak percaya? Coba anda hitung dari 100-200 episode bajaj bajuri, tiap episode sudah diputar ulang transtv berapa kali?

Artinya, selamatayangan drama sitkom masih digemari, sebanyak itupula tayangan itu akan diputar ulang terus menerus. Coba hitung MR BEAN sudah ditayangkan berapa kali per episodenya? 11 kali? atau malah sudah 20 kali disetiap stasiun televisi berbeda?

Intinya, harus ada sebuah ide kreatif yang bisamengubah wajah televisi di Indonesia. Sekarangtayangan-tayangan televisi di bidang drama dan sitkomsedang berperang habis-habisan.

Celakanya, formula yang dipake kadang-kadang basi atau kadaluwarsa.
Gaya-gaya Srimulat dicampur dengan konsep sitkom,hasilnya? yah anda nilai sendiri lah.

Perulangan selalu ada dalam setiap tayangan yangdibuat. dan terus terang, jika terlalu sering dosisini dipake, berarti televisi tersebut sedang kehabisanenergi dan ide kreatif untuk membuat program dahsyat(sekelas bajaj bajuri ? halo bung Aris Nugraha, mananih masterpiecenya lagi :))

Nah, artinya, televisi membutuhkan ide-ide kreatifuntuk menolong mereka dari kebangkrutan dan memenangkan persaingan rating. Rating?Gaplok-gaplokan? teriak=teriakan ala sinema=sinemareligi? Kuburan meledak? mayat jinjit? Pak Haji jagosilat? Basi ....
Oke kembali ke workshop, workshop ini dirancang untukmembuat anda membuka diri terhadap segala kemungkinanmembuat tayangan yang semoga menjadi sebuah terobosan.

Saatnya kita membuat icon baru tayangan televisi!!

Setelah SIDOEL, LUPUS, AADC, BAJAJ BAJURI,EXTRAVAGANZA, SINETRON RELIGI DLL, tentu ada sebuahtitik jenuh yang harus diperbarui dengan membuat ICON tayangan baru (itu untuk konsep Drama-sitkom) .

Harus ada ICON baru untuk menyelamatkan INDOSIAR yang lelah dengan AFInya. Harus ada ICON penyegar untukTranstv agar nggak capek menayangkan Extravaganza dan Bajaj Bajuri. ICON itu ada disekitar kita, sayangnya,kita belum menemukannya.

Bagaimana jika kita brainstorming bareng dalam sebuahworkshop? Dan kita bahu membahu membuat sebuah skripyang semoga saja bisa menjadi sebuah ICON tayanganbaru? Bagaimana kalau kita membuat sebuah terobosan?Kita kan nggak perlu pake acara ngelamar televisi danbertarung dengan 100.000 pelamar yang mencoba menembusTranstv dan Trans 7. Kita cuma 30 orang yang mencobamembuktikan diri untuk membuat sesuatu.

Siapa bilangsusah?

Nggak kok, cuma dibutuhkan kerja keras dansemangat yang nggak habis.

Jadi?

Sampai ketemu di Workshop Penulisan Skenario 17-18Februari 2007.
salam Sony Set 0818 936 046ADI panitya workshop - 0813 929 820 71

Comments