“JBDK - Wake Up! Anak Muda – Indonesia Butuh Loe!”

“JBDK - Wake Up! Anak Muda – Indonesia Butuh Loe!” adalah program kerja gerakan moral nasional tahun 2008, “Jangan Bugil di Depan Kamera!” di tahun 2008 yang menjadi semboyan menggerakkan minat, partisipasi dan kreatifitas Anak Muda di seluruh Indonesia untuk bersama-sama bangkit membenahi negeri ini.

Dalam koridor gerakan JBDK, membangkitkan semangat Anak Muda dengan cara memberikan penyadaran terhadap berkembangnya teknologi informasi dan antisipasi terhadap penyimpangan penggunaannya. Fokus penyimpangan teknologi informasi pada masalah penyimpangan pornografi dengan ditandai meluasnya jutaan materi pornografi lewat berbagai macam peralatan komunikasi IT terkini seperti Handphone, Gadget, Kamera digital, Flashdisk, media storage CD/DVD/VCD/Games CD, komputer dan internet.

Penyimpangan pornografi meledak ketika harga peralatan komunikasi IT jatuh semakin murah dan ketika berbagai macam player tayangan digital semakin mudah didapatkan dengan harga yang sangat ekonomis. Internet menjadi salah satu alat yang paling dahsyat dan menjadi penyebar utama materi pornografi dari pusat kota hingga pelosok desa.

Tahun 2008, pemerintah melalui DIKNAS dan Kementrian Komunikasi dan Teknologi Informasi mencanangkan membuat jaringan internet hingga pelosok desa. Tersambungnya jaringan internet dari berbagai macam level pendidikan, mulai Universitas hingga Sekolah Dasar. Namun, sosialisasi terhadap masalah penyimpangan penggunaan perangkat teknologi informasi terkini tampak kedodoran. Kasus menyebarnya 500 lebih Video Porno lewat jaringan internet dan handphone , yang dibuat anak muda Indonesia yang nota bene pelajar dan mahasiswa di kurun waktu 2003-2007 menjadi sebuah bukti betapa cerobohnya kita dalam menyikapi teknologi informasi. Selama ini, penanganan kasus pornografi selalu diselesaikan dengan cara-cara hukum dan pasal-pasal kriminal. Beberapa diantaranya menggunakan pendekatan agama yang mengedepankan rasa emosi dan fanatisme berlebihan.

Ada cara ringan dan menarik yang bisa diterima dengan cara menyenangkan dan menggabungkan kreatifitas-kebangsaan di dalam menyikapi fenomena pornografi. Melibatkan anak muda untuk bersama-sama bergerak sadar menghadapi masalah in membutuhkan tools dan perangkat yang sejalan dengan jiwa mereka. Pornografi yang melanda kehidupan anak muda, yang membuat mereka menjadi pecandu materi pornografi dan akhirnya menjadi pelaku pornografi itu sendiri adalah manifesto kreatifitas mereka yang kebablasan!

Artinya, kreatifitas yang kebablasan haruslah dilawan dengan kreatifitas-kebangsaan untuk bisa membuat mereka tersadar dan melawan penyimpangan pornografi itu sendiri.

Kreatifitas Kebangsaan : “Sebuah cara kreatif untuk menyelesaikan berbagai macam masalah dengan menumbuhkembangkan semangat kebangsaan di dalam menjalankan tindakan dan pola pikir. Menjunjung persatuan dan nasionalisme dalam bertindak, mengembangkan pola kreatif yang dapat diaplikasikan dengan semangat kebangsaan tanpa henti.”

Menyadarkan dan Mengikutsertakan Anak Muda Indonesia

Untuk menyadarkan dan mengikutsertakan Anak Muda Indonesia agar peka dan peduli terhadap permasalahan bangsa, adalah dengan cara menyadarkan mereka bahwa anak muda adalah komponen utama negeri ini. Program “Wake Up! Anak Muda, Indonesia Butuh Loe!” adalah cara memanggil jiwa-jiwa nasionalis dengan cara gaul dan terkini. Dengan membuat Anak Muda sadar bahwa mereka dapat berbuat menyelamatkan bangsanya, menjadikan mereka sebagai generasi yang sadar.

Gerakan JBDK merasa perlu mengikutsertakan seluruh anak muda Indonesia untuk peka terhadap masalah penyimpangan pornografi. Targetnya, ada 1.000.000 (satu juta) orang Anak Muda Indonesia yang sadar dan bergerak bersama-sama setiap saat hingga titik darah terakhir bergerak melawan penyimpangan pornografi.

Satu Juta Anak muda Indonesia dapat diperoleh lewat jaringan sekolah dan perguruan tinggi. Mereka disadarkan dengan berbagai macam bekal pelatihan kesadaran teknologi dan peka penyimpangan pornografi dan secara otomatis akan menyebarkan pesan kesadaran terhadap semua orang.

Embrio Gerakan

Embrio gerakan “JBDK - Wake Up! Anak Muda, Indonesia Butuh Loe!” adalah dengan cara menggandeng sekolah-sekolah, ikatan guru dan kepala sekolah, orang tua murid dan media massa untuk menjalankan program sadar teknologi informasi dan penyimpangan pornografi.

Tim JBDK memandang, dengan turun langsung ke sekolah dan mendekati anak muda untuk mengabarkan dan menyebarkan kesadaran ini, adalah cara yang sangat efektif. Melibatkan mereka sebagai penggerak dan agen perubahan adalah cara ampuh menghadapi. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat sosialisasi dengan datang ke sekolah, perguruan tinggi, ikatan guru dan kalangan akademis.

Skedul kegiatannya sosialisasi gerakan adalah sebagai berikut :


15 Januari – 15 Mei 2008

Sosialisasi SMU (target 10 SMU DKI JABOTABEK, 10 SMU di Jogjakarta, 10 SMU di Jawa Tengah)
Sosialisasi, penyadaran, bedah buku, diskusi, pendataan, maping, pencarian solusi bersama masalah penyimpangan pornografi per lokal sekolah. Mencari sukarelawan muda yang mendukung gerakan “JBDK – Wake Up Anak Muda, Indonesia Butuh Loe!”


20 Februari – 15 Mei 2008

Sosialisasi Perguruan Tinggi ( 3 Universitas dan Sekolah Tinggi di Jakarta, 2 Universitas di Jogjakarta, 3 Universitas di Jawa Tengah. Sosialisasi, seminar, diskusi, penyadaran, bedah buku, diskusi, pendataan, maping, pencarian solusi bersama masalah penyimpangan pornografi per lokal /daerah/kampus. Mengembangkan Tools Bersama dari kalangan Akademisi untuk menyikapi masalah penyimpangan pornografi (hardware dan Software)
Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2008 dan Gerakan “JBDK – Wake Up! Indonesia Butuh Loe!”

QUICK COUNT ACTION– Hari Kebangkitan Nasional
Aksi Hapus file Porno Se Indonesia

Sebagai sebuah gerakan nasional yang bertujuan membuat Anak Muda peka dan sadar terhadap bahaya penyimpangan Pornografi, maka gerakan ini perlu diwujudkan dan disimbolkan dalam peringatan hari “Kebangkitan Anak Muda” yang diselenggarakan pada 20 Mei 2008 bersamaan dengan peringatan hari kebangkitan nasional. Kebetulan, pada tanggal tersebut, tepat peringatan 100 tahun kebangkitan nasional.

Hasil dari sosialisasi ke 30 SMU dan 8 Perguruan Tinggi akan dinyatakan menjadi sebuah gerakan nasional dengan simbolisme pernyataan sikap dan tindakan nyata menggerakan 100 relawan anak muda di seluruh Indonesia untuk bersama-sama melawan penyimpangan pornografi.

Tindakan simbolismenya adalah, bersamaan dengan 100 tahun kebangkitan Nasional, Gerakan “JBDK – Wake Up! Indonesia Butuh Loe!” akan mengadakan upacara peringatan dan kegiatan serentak Menghapus File-file Porno yang dilakukan secara bersama oleh 100 sukarelawan di seluruh Indonesia.

Teknisnya, tim JBDK akan mengadakan LIVE ACTION CONFERENCE di beberapa titik pusat kegiatan di Indonesia (Jakarta, Jogja dan Surabaya), bersama-sama mengadakan LIVE QUICK COUNT prose penghapusan file-file porno yang dilakukan 100 sukarelawan Anak Muda dan diliput media massa cetak, internet, radio dan televisi baik secara live maupun taping.

Menghapus File-file Porno dengan LIVE QUICK COUNT

Sederhananya, mengadopsi sistem penghitungan cepat seperti Quick Count Pemilu di Indonesia, Tim JBDK bersama Pihak Sponsor akan menyelenggarakan acara penghitungan jumlah file porno yang dihapus dari berbagai media penyimpanan pada tanggal 20 Mei 2008 di seluruh Indonesia.

Dengan bantuan 100 sukarelawan yang telah mendapatkan pemahaman dan sosialisasi masalah penyimpangan pornografi, mereka serentak akan menyebar ke setiap titik penyebaran materi pornografi seperti Warnet, Server Sekolah, situs pornografi di Internet dan berbagai macam media penyimpanan.

Para Relawan dari berbagai kota, akan melaporkan setiap file dan setiap bytes jumlah yang telah dihapus secara live lewat sistem SMS dan dihitung secara cepat dipusatkan di Jakarta.

Pusat penghitungan, akan dilakukan di Jogjakarta dan Jakarta dan dipantau selama 24 jam penuh lewat Handphone dan Jaringan Internet. Hasil dari Quick Count, akan ditampilkan di situs resmi JBDK. Dengan cara ini, kita banyak berharap, Anak Muda Indonesia melakukan aksi yang nyata dalam memerangi penyimpangan pornografi. Dimulai dengan menghapus materi pornografi, mengajak untuk berpikir jernih dan mengembangkan semangat persatuan di hari peringatan Kebangkitan Nasional.

Cara Pelaksanaan

Para relawan yang telah mendapatkan sosialisasi dan pemahaman terhadap penyimpangan pornografi, akan diajak secara serentak melakukan hal di atas. Dengan menggandeng 1 Provider GSM atau secara mandiri, para relawan dibekali pulsa sebesar Rp. XXX,- untuk melakukan laporan SMS ke pusat QUICK COUNT di kantor Sponsor Jakarta.

catatan : terimakasih buat mas Ananto yang udah memberikan inspirasi, Wake Up Man! JBDK butuh Elo! Kepada pihak yang tertarik bergabung, segera email kami dan ceritakan motivasi anda.

Salam JBDK

Comments